Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Prabowo Tak Malu Akui Tim Jokowi| Awal Mula Keretakan PBNU dengan PKB

Kompas.com - 22/01/2024, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang capres Prabowo Subianto yang menyebut bahwa dirinya merupakan tim dari Presiden Joko Widodo menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Minggu (21/1/2024).

Kemudian, tulisan soal Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir yang mengungkap awal mula keretakan hubungan PBNU dengan PKB juga menarik minat pembaca.

Selain itu, artikel mengenai Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang menyebut pihaknya dapat dukungan dari grup musik Slank, sedangkan kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka didukung Maruarar Sirait juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Prabowo: Kita Timnya Joko Widodo, Kita Tak Malu-malu Mengatakan Itu

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menegaskan, pihaknya adalah tim Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia tidak malu mengatakan itu.

Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam konsolidasi relawan Tim Kampanye Daerah (TKD) Kalimantan Selatan (Kalsel) di GOR Rudy Resnawan, Banjar Baru, Sabtu (20/1/2024).

"Kita adalah tim, timnya Joko Widodo, saudara-saudara, kita tidak malu-malu mengatakan itu," ujar Prabowo.

Prabowo menjelaskan, meski dirinya selalu bersaing dengan Jokowi di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, namun mereka pada akhirnya bisa bersatu.

Baca selengkapnya: Prabowo: Kita Timnya Joko Widodo, Kita Tak Malu-malu Mengatakan Itu

2. Gus Nadir Ungkap Awal Mula Keretakan PBNU dengan PKB

Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir mengungkapkan awal mula gesekan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurut Gus Nadir, persoalan itu timbul seiring sikap politik PBNU di bawah Ketua Umum Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menjaga jarak dan mencabut hak-hak istimewa PKB selaku partai yang dilahirkan NU.

PKB yang sebelumnya memiliki hak khusus dari NU, kata Gus Nadir, tiba-tiba di masa kepemimpinan NU Gus Yahya dianggap sama seperti partai politik pada umumnya.

Sejumlah Pengurus Cabang NU (PCNU) yang mengizinkan pengurus PKB menggelar acara di kantor mereka juga mendapatkan surat peringatan (SP).

Baca selengkapnya: Gus Nadir Ungkap Awal Mula Keretakan PBNU dengan PKB

3. TPN Ganjar-Mahfud: Prabowo Dapat Maruarar Sirait, Kami Dapat Slank

Wakil Direktur Representatif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Charles Honoris, optimistis dukungan dari grup band Slank dapat mendongkrak elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3.

Charles mengatakan, dukungan Slank bakal berdampak lebih besar dibandingkan sejumlah anggota Taruna Merah Putih (TMP) yang berpaling mendukung calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, mengikuti jejak eks politikus PDI-P Maruarar Sirait.

"Dengan dukungan Slank terhadap Ganjar-Mahfud ini, kami berharap bisa memberi dampak elektoral mengingat grup band legendaris ini memiliki lebih dari 4 juta pendukung fanatik. Jika Prabowo-Gibran dapat Maruarar, maka kami dapat Slank," kata Charles dalam siaran pers, Sabtu (20/1/2024).

Baca selengkapnya: TPN Ganjar-Mahfud: Prabowo Dapat Maruarar Sirait, Kami Dapat Slank

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com