Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan dan Petani Datangi Rumah Prabowo, TKN Bicara Pergeseran Dukungan dari Paslon Lain

Kompas.com - 17/01/2024, 22:13 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Tani dan Nelayan Prabowo-Gibran mendatangi kediaman capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024).

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Dominggus Oktavianus mengatakan belakangan banyak pergeseran dukungan, dari yang tadinya mendukung pasangan calon (paslon) lain menjadi mendukung Prabowo-Gibran.

"Kita melihat bahwa dukungan dari masyarakat semakin hari semakin terbuka. Dan banyak dari paslon lainnya yang tadinya mendukung, geser (ke Prabowo-Gibran). Jadi ini kita melihat satu keadaan yang sungguh luar biasa," ujar Dominggus.

Dominggus menganggap itu sebagai tanda alam bahwa Prabowo akan menjadi pemimpin Indonesia.

Baca juga: Kubu Ganjar Duga Ada Konspirasi untuk Menangkan Prabowo-Gibran, TKN: Apa Indikasinya?

Dia yakin Prabowo bisa membawa negara sebesar Indonesia menjadi negara makmur.

"Tanda-tanda bisa kita bilang satu tanda alam menandakan Prabowo sudah saatnya memimpin republik ini, membawa maju bangsa ini ke arah negara besar, makmur, sejahtera damai di seluruh dunia," tuturnya.

Dominggus menjelaskan, Prabowo akan meneruskan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana petani turut menjadi perhatian serius.

Dia menyebut Prabowo terbuka kepada para petani untuk terlibat dalam proyek food estate.

"Pak Jokowi sendiri dalam waktu beberapa dekat lalu baru meresmikan pendirian sebuah pabrik pupuk di Papua. Ada satu komitmen besar kita tahu bahwa pendirian pabrik pupuk itu baru terjadi beberapa kali ini yang terjadi di Fakfak," ucap Dominggus.

Baca juga: Jika Jadi Presiden, Prabowo Janji Sanksi Pejabat yang Tak Jujur Laporkan LHKPN

"Artinya ada satu komitmen besar bagaimana pemenuhan pupuk bagi petani itu terlaksana dengan baik, harga juga terjangkau, dan lain-lain," sambungnya.

Lalu, Dominggus mengingatkan bahwa mereka harus memperjuangkan Prabowo-Gibran menang satu putaran.

Dengan begitu, negara bisa hemat Rp 27 triliun. Dominggus mengatakan uang sebesar itu bisa dibelikan kapal untuk para nelayan.


Sementara itu, Dominggus meminta maaf kepada para relawan karena Prabowo tidak bisa menerima kedatangan mereka secara langsung.

Dominggus menyebut Prabowo masih bertugas sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) sore tadi, sehingga masih menjalani tugas kenegaraan.

"Kita tahu Pak Prabowo punya perhatian besar kepada petani dan nelayan dan berbagai kesempatan menyatakan komitmennya untuk mensejahterahkan petani dan nelayan," imbuh Dominggus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com