Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngopi Bareng Sopir Truk, Ganjar Dicurhati soal Pungli hingga Menyetir Berjam-jam

Kompas.com - 17/01/2024, 09:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 berdialog bareng sejumlah sopir truk di sebuah warung kopi di Terminal Kota Limpung, Batang, Jawa Tengah, Rabu (17/1/2024) pagi.

Salah satu sopir berterima kasih kepada Ganjar karena ia sudah tidak mengalami pungutan liar (pungli) di wilayah Jawa Tengah setelah Ganjar menjabat sebagai gubernur.

Namun, sopir itu menyebutkan bahwa praktik pungli masih sering ditemui di daerah-daerah lain.

Baca juga: Batas Waktu Perbaikan Syarat Materiil Habis, Laporan Kampanye Ganjar soal Voucer di CFD Solo Tak Dilanjutkan

"Tergantung apes. Sejak jalan tuh udah siap, biasanya Rp 300.000 buat saweran. Kalau enggak apes, alhamdulillah," kata sopir itu.

Ganjar pun berjanji bakal terus menindak pungli apabila terpilih kelak, tapi ia juga berpesan kepada para sopir untuk menaati aturan, salah satunya soal pembatasan dimensi dan muatan yang dibawa truk.

Menurut Ganjar, dengan mematuhi aturan terkait over dimension and over load (ODOL), sopir truk dapat lepas dari potensi pungli sekaligus menjamin keselamatan diri dan orang lain.

Baca juga: Soal Koalisi Anies-Ganjar, AHY: Dalam Politik Semuanya Serba Mungkin

Namun, seorang sopir lain mengeluh bahwa terkadang dipaksa oleh perusahaan tempat bekerja untuk membawa muatan yang berlebihan.

Padahal, menurut dia, sopir-sopir sudah siap taat dengan peraturan yang dibuat.

"Ketika kami menolak memuat barang yang berat itu kami dari PT kadang dipecat, 'Kalau kamu gamau muat, ya saya cari sopir yang lain'. Nah perlindungan kepada pengemudi yang taat ini enggak ada," kata sopir itu.

Baca juga: Ganjar Kampanye di Batang dan Kendal Sebelum Hadiri Acara KPK

Selain bicara soal pungli dan ODOL, Ganjar juga sempat bertanya mengenai durasi mereka berkendara.

"(Aturannya) 4 jam," kata seorang sopir.

"Kalau paktik, 8 jam sampai 12 jam, Pak. Saya (nyetir) jam 9 malam sampai jam 9 pagi," imbuh dia.

Ganjar menyebut hal itu berbahaya karena dapat membuat sopir lelah dan kehilangan konsentrasi.

"Ya namanya orang lelah itu juga capek kan, mau ngerem taunya ngegas, mau ngegas malah ngerem, celaka kan," kata Ganjar.

Baca juga: Gagasan Anies dan Ganjar Gabung jika Pilpres 2 Putaran Dinilai Terlalu Dini

Politikus PDI-P ini lalu bertanya apa yang dilakukan para sopir untuk mengusir kebosanan selama mengemudi berjam-jam.

Para sopir pun menjawab mereka menghabiskan waktu dengan menyantap camilan, merokok, hingga live di aplikasi TikTok.

"Live TikTok malah terganggu kamu," kata Ganjar ke seorang sopir.

"Enggak, Pak, enggak on cam. Ditempel saja, suara, sambil ngobrol bercanda-canda," jawab sopir itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com