Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sowan ke Ponpes di Tegal, Ganjar Dapat Keluhan soal Sekolah dari Pagi sampai Sore

Kompas.com - 11/01/2024, 15:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo sowan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Ma'hadut Tholabah di sela-sela kegiatan kampanye di Tegal, Kamis (11/1/2024) pagi.

Dalam kesempatan itu, Ganjar menerima keluhan dari pengasuh Ponpes Ma'hadut Tholabah KH Nasihun Isa Mufti mengenai kebijakan sekolah sehari penuh dari pagi hingga sore selama lima hari dalam sepekan.

"Jadi pendidikan lima hari sekolah sangat memberatkan wali murid, karena harus belajar sampai sore. Para wali murid ingin anaknya setelah sekolah bisa belajar agama,” kata Nasihun, Kamis, dikutip dari siaran pers.

Nasihun mengaku bahwa para wali murid menilai kebijakan itu berpotensi mengganggu pengajaran pendidikan karakter dan pendidikan keagamaan.

Baca juga: Ganjar Dapat Sentimen Positif pada Debat Ketiga Pilpres, PDI-P: Kami Akan Evaluasi Terus

Pasalnya, pendidikan karakter dan keagamaan biasanya didapat dari madrasah diniyah pada sore hari seusai mengikuti sekolah umum.

"Mohon kebijakan lima hari sekolah dihilangkan agar anak-anak bisa mengecap pendidikan agama pada sore hari,” kata Nasihun.

Sementara itu, Ganjar mengaku bakal mencatat masukan tersebut dan mengakui bahwa kebijakan sekolah selama seharian tidak bisa diterapkan di semua daerah.

“Boleh kok, kalau mereka memang belum bisa melaksanakan itu, memang kalau di kota rata-rata memungkinkan,” ujar Ganjar.

“Kalau di desa, ada persoalan terkait transportasi. Di sisi lain, tradisi di pondok itu kan ngaji. Itu saja waktu yang dibagi, boleh saja sih,” katanya lagi.

Ganjar menilai usulan tersebut patut untuk dipertimbangkan supaya anak-anak tetap dapat mengikuti kegiatan keagamaan pada sore hari.

Baca juga: Megawati Yakin Menang Pilpres Satu Putaran, Ganjar: Sedang Kita Kerjakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com