Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puji Debat Capres, Ma'ruf Amin: Lebih Hidup Perdebatannya

Kompas.com - 09/01/2024, 19:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memuji perdebatan yang tersaji dalam debat calon presiden (capres) antara Anies Baswedan, Prabowo Sunianto, dan Ganjar Pranowo pada Minggu (7/1/2024) lalu.

Ma'ruf berpandangan, debat capres kali ini lebih menarik dan lebih hidup dibandingkan saat ia mengikuti debat pada Pemilihan Presiden 2019.

"Kalau saya melihat perdebatannya bagus, terbuka, dan artinya mereka berdebat. Terutama yang sesi perdebatan itu saya kira menarik, dibanding dulu waktu saya, sekarang lebih hidup perdebatannya," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Sleman, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Catatan Debat Capres

Akan tetapi, Ma'ruf enggan berkomentar lebih jauh terkait substansi yang diperdebatkan oleh para kandidat.

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu merasa tidak etis untuk mengomentari substansi debat dan mempersilakan masyarakat untuk memberikan penilaian sendiri.

"Kalau soal substansi, saya kira saya tidak perlu memberi komentar, saya kira masyarakat sendiri lah, bagaimana ketika masalah substansinya itu, mana yang baik, mana yang kurang baik," ujar Ma'ruf.


Presiden Joko Widodo sebelumnya komentar soal debat capres yang berlangsung pada Minggu lalu.

Baca juga: Sorotan Sejumlah Media Asing soal Debat Capres Ketiga Pilpres 2024

Menurut Jokowi, debat yang lalu tidak mengulas substansi visi dan misi, tetapi malah menyajikan aksi saling serang antarkandidat.

"Saya memang melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi ya enggak apa-apa," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

"Tapi, kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," kata dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com