Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Rasio Utang Idealnya di Bawah 30 Persen, Jokowi: UU Perbolehkan Maksimal 60 Persen

Kompas.com - 08/01/2024, 15:36 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, rasio utang luar negeri Indonesia diperbolehkan hingga maksimal 60 persen dari gross domestic product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB).

Menurut Presiden, ketentuan itu sesuai dengan aturan perundangan-undangan (UU) yang saat ini masih berlaku.

"Ya kalau kita, kita ini di pemerintahan dalam berbangsa dan bernegara itu mengacu kepada UU. UU memang memperbolehkan sampai maksimal 60 persen," ujar Jokowi di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

Selain itu, menurut Jokowi, utang luar negeri Indonesia saat ini masih di bawah 40 persen dari GDP.

Baca juga: Anies-Ganjar Minta Data Pertahanan Dipaparkan, Jokowi: Enggak Bisa Semua Dibuka seperti Toko Kelontong

Oleh karena itu, Jokowi memastikan bahwa kondisi utang luar negeri Indonesia saat ini masih relatif aman.

"Kita juga harus melihat bahwa utang kita, dibandingkan dengan GDP itu masih, masih pada kondisi baik dan amanlah. Masih di bawah 40 (persen) kan," kata Jokowi.

Kepala Negara lantas membandingkan rasio utang luar negeri sejumlah negara di dunia yang mencapai ratusan persen.

Misalnya, ada negara dengan rasio utang luar negeri 260 persen, 220 persen, 120 persen dan 66 persen dari PDB.

"Di negara-negara besar itu sudah ada yang 260 persen, ada yang 220 persen. Ada yang di (negara) tetangga kita saya enggak sebut negaranya 120 (persen), ada yang 66 (persen) saya kira," ujar Jokowi.

Baca juga: Tanggapi Debat Capres, Jokowi: Saya Lihat Substansi Visi Tidak Terlihat, Justru Saling Menyerang

"Yang paling penting utang itu harus dipakai untuk kepentingan kepentingan produktif, yang bisa memberikan return kepada negara sehingga negara nanti bisa membayarnya dengan juga adanya kenaikan GDP kita dengan tahun ke tahun, periode ke periode. Yang paling penting itu," katanya lagi menegaskan.

Untuk diketahui, pemerintah menetapkan batas rasio utang terhadap PDB maksimal 60 persen dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

Sebelumnya, capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, rasio utang luar negeri dapat dikatakan aman jika berada di bawah 30 persen terhadap PDB.

Hal tersebut disampaikan Anies dalam debat ketiga pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1/2024).

"Kita harus bisa mencapai maksimal angka 30 persen dari GDP sehingga kita aman," kata Anies.

Baca juga: Kala Anies, Prabowo, dan Ganjar Bicara Pengelolaan Utang buat Alutsista...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com