Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Debat Ketiga, Yenny Wahid: Penampilan Ganjar Sudah Pantas Jadi Presiden

Kompas.com - 08/01/2024, 07:20 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid menyebut debat ketiga Pilpres 2024 menunjukkan kapasitas Ganjar sudah pantas menjadi Presiden Republik Indonesia.

Pernyataan itu Yenny sampaikan usai menghadiri debat ketiga Pilpres 2024 dengan topik pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan globalisasi.

"Jadi, menurut saya, penampilan Pak Ganjar ya sudah presidensial, sudah pantas menjadi presiden Indonesia," ujar Yenny saat ditemui di Istora, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).

Baca juga: Sampaikan Pernyataan Penutup Debat Capres, Ganjar: 100 Persen Pesawat Kita Mesti Siap Tempur

Menurut Yenny, dalam debat itu, pesan yang disampaikan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengenai kebijakan luar negeri, keamanan, pertahanan, hingga geopolitik tujuannya jelas untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.

Yenny mengatakan, kesejahteraan tidak hanya dinikmati oleh elite, namun harus merata termasuk para prajurit TNI.

"Jadi, kesejahteraan tidak boleh dinikmati oleh elite saja, tapi juga merata bahkan ke prajurit," kata Yenny.

Yenny juga menyebut gagasan yang dibawa Ganjar ke panggung debat juga menyoroti persoalan banyaknya ancaman yang harus diatasi dengan komitmen memperkuat postur pertahanan Indonesia.

"Tujuannya untuk menguatkan kedaulatan Indonesia," tuturnya.

Baca juga: Analisis Public Speaking Debat Capres Ketiga

Ditemui pada kesempatan yang sama, Ketua TPN Gnajar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyebut debat Pilpres 2024 malam ini menunjukkan bagaimana keberpihakan Ganjar kepada masyarakat.

Menurut ya, Ganjar menunjukkan sikap tegas menyangkut ekonomi masyarakat dan kesejahteraan TNI-Polri.

"Jadi, kalau melihat untuk semuanya, saya melihat adalah tadi, beliau adalah pemimpin rakyat, beliau adalah presiden rakyat, itulah calon presiden yang cocok untuk Indonesia," ujar Arsjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com