Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Debat Isu Pertahanan, Bagaimana Kesiapan Para Capres?

Kompas.com - 07/01/2024, 11:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo akan adu gagasan seputar tema geopolitik, hubungan internasional, serta pertahanan dan keamanan dalam debat kedua calon presiden (capres) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Secara teknis, tidak banyak perbedaan antara debat hari ini dengan debat-debat sebelumnya. KPU RI hanya memberi 2 ketentuan baru.

Pertama, capres hanya akan menggunakan 1 mikrofon di podium agar tidak berjalan ke mana-mana. Kedua, capres harus menjelaskan maksud dan kepanjangan seandainya memakai istilah asing atau tak familiar saat bertanya.

Baca juga: Meski Tema Debat Ketiga “Prabowo Banget”, Anies dan Ganjar Tak Bisa Diremehkan

Dua hal ini hasil evaluasi terhadap tindakan putra sulung Presiden Joko Widodo yang menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo, Gibran Rakabuming, dalam debat perdana calon wakil presiden 22 Desember 2023.

Lantas, bagaimana kesiapan masing-masing capres menghadapi debat ini?

Anies Baswedan

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim mengatakan, Anies siap menghadapi debat. Ia mengeklaim, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dikelilingi banyak ahli dan pakar strategi.

Sementara itu, Anggota Dewan Pakar Timnas Pemenengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Sulfikar Amir, meyakini Anies pasti bisa menghadapi debat capres kedua, meski tema yang diangkat berkaitan dengan pertahanan.

"Sebenarnya kalau kita lihat 5 debat ini kan mencakup begitu banyak masalah terkait dengan politik ekonomi Indonesia dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat dan bangsa Indonesia dan topik pertahanan, lalu kemudian geopolitik, hubungan internasional. Ini adalah bagian dari politik ekonomi Indonesia," ujar Amir saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023) malam.

Amir menjelaskan, Anies akan memaparkan gagasan dan ide pasangan Anies-Muhaimin untuk menjaga dan memperkuat sistem pertahanan Indonesia.

Lalu, Anies akan memaparkan bagaimana cara membangun diplomasi yang jauh lebih bijak dengan negara-negara lain berdasarkan nilai-nilai yang dianut bersama negara itu.

Prabowo Subianto

Di atas kertas, tema debat kali ini merupakan makanan sehari-hari Prabowo selaku Menteri Pertahanan, sekaligus mantan Komandan Jenderal Kopassus.

Akan tetapi, Komandan Tim Komunikasi Bravo TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono, menekankan, Prabowo juga memberi perhatian khusus terkait pertahanan menghadapi ancaman nonmiliter.

Salah satunya, soal krisis air yang semakin meluas.

Menurut Budisatrio, ancaman pertahanan tidak hanya bersifat militer, tetapi juga nonmiliter, termasuk krisis air yang terkait langsung pada keberlangsungan hajat hidup masyarakat.

“Krisis air jadi pangkal buruknya kualitas hidup yang berpengaruh secara langsung terhadap kesehatan dan sanitasi yang buruk,” ujar Budisatrio dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/1/2024).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com