Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Sudjatmiko Sebut Pilpres 1 Putaran Bukan Pilihan, Suatu Keharusan

Kompas.com - 04/01/2024, 21:39 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko mengatakan, Pilpres 2024 harus berjalan satu putaran untuk Prabowo-Gibran.

Hal itu diungkapkan Budiman dalam acara “Ngobar Biru Ceria-02” di Sekber Relawan Prabowo-Gibran, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (4/1/2024).

“Kalau kita mau berpikir strategis, memang satu putaran itu bukan pilihan, tapi suatu keharusan,” kata Budiman.

Baca juga: Prabowo: Indonesia Akan Jadi Negara Produktif, Bukan Pasar Negara Lain

Budiman mengatakan, pada 2024, beberapa negara strategis juga menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) sehingga berpotensi memengaruhi geopolitik dunia.

Ia menyebut negara-negara seperti Taiwan, Rusia, Inggris, India hingga Amerika Serikat juga menyelenggarakan pemilu pada tahun ini.

"Kita juga harus tahu di dunia ada puluhan negara yang mau pemilu, ada Taiwan, Rusia, Amerika, Inggris, dan India. Karena itu, kita tidak boleh meraba-raba dengan ketidakpastian,” ujar Budiman.

Baca juga: Prabowo: Masih Ada Ketimpangan Kesempatan antara Perempuan dan Laki-laki

Dengan pengalaman yang dimiliki Prabowo, Budiman meyakini bahwa Prabowo akan lebih memberi kepastian di tengah dinamika geopolitik.

“Pak Prabowo punya pengalaman itu," tutur Budiman.


Budiman juga mengungkapkan alasannya mendukung Prabowo, meski ia harus dipecat sebagai kader PDI-P, partai yang mendukung paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Satu-satunya aspek untuk mendukung Pak Prabowo yaitu aspek geopolitik,” kata Budiman.

Budiman juga mengatakan, apabila Pilpres 2024 berjalan dua putaran, ia menganggap hal itu menyia-nyiakan waktu dalam merancang geopolitik dan geostrategi.

Baca juga: TKN Sebut Jokowi Terang-terangan Dukung Prabowo, Istana: Presiden Tetap Fokus Kerja

“Warisan-warisan, proyek-proyek besar yang sudah diberikan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo), yang sudah divisikan oleh Pak Prabowo di dunia, yang mana nanti partner kita akan berubah,” kata Budiman.

“Partner starategis kita akan berubah tatkala (ada) perubahan IKN (Ibu Kota Nusantara), soal hilirisasi. Harus kita akui (kita) masih membutuhkan sahabat-sahabat yang masih bisa diajak ngobrol di negara di mana mereka juga masih belum tahu siapa pemimpinnya,” ucap Budiman.

Budiman menuturkan bahwa hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, optimalisasi desa, hingga pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan proyek besar yang ingin dikerjakan Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com