Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandingkan Program Bansos Ganjar dengan Makan Siang Prabowo, PDI-P Singgung Soal Kemampuan Anggaran

Kompas.com - 03/01/2024, 07:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan, program bantuan sosial (bansos) yang dibawa pasangan calon presiden - calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD lebih luas menjangkau masyarakat.

Hal tersebut jika dibandingkan dengan program makan siang dan susu gratis kepada anak sekolah yang diusung capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hasto menyebutkan, program bansos Ganjar-Mahfud dirancang berdasarkan pengalaman untuk bisa membantu masyarakat kecil.

Baca juga: TKN Pastikan Gibran Penuhi Panggilan Bawaslu Jakpus Besok Terkait Bagi-bagi Susu Gratis

Selain itu juga berbasis kemampuan pengambil kebijakan. Salah satunya mempertimbangkan anggaran.

"Maka bisa dilihat, rakyat bisa membandingkan, kalau program makan gratis itu pun dengan susu impor itu (menelan biaya) mencapai lebih dari Rp 400 triliun," ujar Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2023).

"Bandingkan dengan program kerakyatan Pak Ganjar dengan jangkauan bansos BLT yang lebih luas, penciptaan lapangan kerja, satu rumah miskin satu sarjana. Kemudian beli tanah dapat rumah dan berbagai program KTP sakti, itu hanya (menghabiskan) Rp 506 triliun," lanjutnya.

Baca juga: Cak Imin Setuju Pembagian Bansos Ditunda Sampai Pilpres Selesai

Sehingga sejak awal, tutur Hasto, Ganjar-Mahfud sudah merancang program bansos yang efisien secara anggaran dengan mempertimbangkan pemberdayaan ekonomi.

"Contohnya, kalau Pak Prabowo dengan susu gratis itu impor, kemarin kita membagi telur yg diproduksi oleh rakyat sendiri. Ternyata khasiatnya itu jauh lebih. Karena kami berkonsultasi pada ahli gizi," kata Hasto

"Kami merancang program itu dengan research, bukan dengan aspek elektoral. Ini yang membedakan," tambahnya.

Baca juga: TKN Sebut PDI-P Panik karena Jokowi Mulai Terang-terangan Dukung Prabowo-Gibran

Sebagaimana diketahui, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjanjikan makan siang gratis dan susu sebagai salah satu program andalan jika nantinya terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Tujuannya untuk memperbaiki sumber daya manusia (SDM) Indonesia ke depannya.

Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berjanji akan memberikan akses internet gratis untuk sekolah-sekolah hingga menerapkan KTP Sakti sebagai salah satu program yang direalisasikan jika nanti terpilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com