Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Klaim Kelompok Mapan dan Ekonomi Kuat Juga Inginkan Perubahan

Kompas.com - 30/12/2023, 07:35 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengklaim saat ini bukan hanya kelompok ekonomi kelas bawah yang menginginkan adanya perubahan, tetapi juga kelompok ekonomi mapan.

Ia menyebut telah merasakan gerakan perubahan semakin hari semakin menguat dan semakin meluas ke berbagai kalangan.

"Kalau dulu (yang ingin perubahan) hanya yang lemah, kalau sekarang kelompok yang mapan, ekonomi kuat juga merasakan," ujar Anies saat ditemui di Tuban, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).

Baca juga: Izin Kampanye Sering Dicabut Pemda, Anies: Presiden, Mendagri dan KPU Harus Tegur

Mereka disebut ingin negara ini tetap terjaga menjadi negara hukum dan tak berubah menjadi negara kekuasaan.

Karena menurut Anies, mayoritas menginginkan ada perubahan dari kesewenang-wenangan penguasa saat ini yang bisa mengotak-atik hukum.

Menurut Anies, perilaku penguasa yang kerap menekak-nekuk hukum menular ke lembaga lain, bahkan lembaga di luar pemerintahan.

"Nanti kesewenang-wenangan itu ditiru, sewenang-wenang memecat, sewenang-wenang mengambil tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan," katanya.

Baca juga: Kubu Anies Sentil Gibran soal Hilirisasi Digital: Tidak Ada Dalam Literatur Akademis

"Itu adalah contoh jika negara kekuasaan terjadi, maka pemegang kewenangan bisa sewenang-wedang dalam menggunakan kewenangannya," sambung Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, perubahan berarti memegang teguh negara menjadi negara hukum.

Dengan adanya negara hukum, semua akan tertib pada hukum termasuk penguasa tertinggi di negeri ini.

"Karena pemegang kekuasaan menempatkan sebagai negara hukum, seluruhnya mengikuti aturan main yang ada. Nanti yang ke bawahnya ikut aturan main yang ada. Makanya itu mulai dari kepala, kalau di kepala benar yang di bawah benar," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com