JAKARTA, KOMPAS.com - Konsorsium stasiun televisi penyelenggara debat calon wakil presiden (cawapres) 2024, Jumat (22/12/2023) membantah tudingan adanya kejanggalan mikrofon yang menguntungkan Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini disampaikan lewat keterangan tertulis konsorsium yang terdiri dari Transmedia, KompasTV, dan BTV, kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
Berikut isinya:
Konsorsium penyelenggara yang terdiri dari Transmedia, KompasTV, dan BTV tidak memberikan keistimewaan/preferensi perlakuan pada calon mana pun.
Baca juga: Pastikan Tak Cuma Gibran yang Pakai 3 Mikrofon Saat Debat, Ketua KPU: Roy Suryo Memang Tukang Fitnah
Segala hal-ihwal menyangkut persiapan debat dilaksanakan terbuka di bawah arahan KPU, dengan mengundang semua tim paslon dengan diskusi yang sangat rinci menyangkut materi debat, panelis, desain panggung hingga pengaturan lighting dan bahkan jenis mikrofon yang akan dipakai. Prinsip utama yang dimintakan KPU adalah kesetaraan dan keadilan bagi seluruh peserta, untuk memastikan pesan dalam debat sampai pada publik dengan cara sebaik-baiknya. Ini termasuk jatah waktu penyampaian, jumlah tim pendukung, sampai dengan tone dan volume mikrofon.
Ketiga cawapres memakai alat pengeras suara yang sama meliputi 3 lapis devices sekaligus yakni:
1. Mikrofon skin tone countryman yang menempel di pipi melalui cantolan telinga dan kabelnya melingkar di belakang leher peserta serta transmitter bodypack yang dipasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.
2. Clip-on bodypack menempel di baju juga dengan transmitter bodypack yang dipasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.
3. Mikrofon tangan WHM wireless handheld microphone diletakkan di tiap podium peserta.
Baca juga: Tak Terima Disebut Tukang Firnah oleh KPU, Roy Suryo: Tuduhan Serius!
Pemakaian tiga lapis devices ini juga telah menjadi standar yang makin banyak dipakai penyelenggara siaran live event prominen sebagai bentuk kewaspadaan bilamana terjadi malfungsi alat saat acara berlangsung.
Dari evaluasi pelaksanaan debat perdana sebelumnya, KPU juga meminta disiapkan antisipasi akses audio berlapis untuk memastikan problem audio tidak terjadi.
Dinamika debat dan mobilitas peserta di atas panggung, bisa saja jadi penyebab malfungsi alat sehingga mikrofon terpasang tak bisa berfungsi normal.
Keputusan memakai 3 lapis devices sekaligus ditujukan agar tiap lapis alat dapat menjadi cadangan, jika alat yang lain bermasalah.
Dalam konteks debat cawapres lalu, mic clip-on milik cawapres 01 sempat lepas beberapa saat diduga karena cawapres 01 mengalungkan sarung di leher.
Meski demikian, kualitas suara yang tersaji di layar tetap prima, karena tersedia 2 cadangan mic yang langsung menggantikan fungsi clip-on.