KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta badan usaha untuk siap siaga dalam menyediakan pasokan dan mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat.
Tujuannya, adalah mengamankan distribusi BBM menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Arifin mengatakan, kesiapsiagaan tersebut dibutuhkan tidak hanya saat Nataru, tetapi setiap saat.
"Biasakan untuk waspada. Saling mengingatkan, kerja sama yang baik," tegasnya di kantor PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV, Cilacap, Kamis (21/12/2023).
Dia mengatakan itu dalam kunjungan kerja bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Cilacap, Jawa Tengah untuk memastikan ketersediaan serta pendistribusian BBM selama Nataru.
Baca juga: Permintaan Bensin Diproyeksi Naik 4 Persen Saat Nataru, BPH Migas: Stok BBM di Atas 17 Hari
Arifin juga berharap, badan usaha melakukan upaya antisipasi untuk menghindari antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
"Skill pengisian dari petugas SPBU ditingkatkan. Petugas itu harus sehat. Kalau sudah capai, ganti,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (22/12/2023).
Selain juga kemacetan jalan, kata dia, faktor yang paling bisa menyebabkan kemacetan jalan adalah antrean di SPBU.
“Perhatikan lay out dari pump station," tegasnya.
Lebih lanjut, Arifin juga mengingatkan badan usaha untuk terus melakukan efisiensi dalam mengelola BBM.
Menurutnya, badan usaha bisa mendapatkan manfaat langsung, yakni biaya produksinya akan lebih rendah, sehingga keuntungan menjadi lebih tinggi.
Baca juga: Resmikan 9 Penyalur BBM Satu Harga di Aceh, BPH Migas: Tidak Ada Lagi Disparitas Harga
"Manfaat lainnya adalah bisa mengurangi beban subsidi pemerintah. Kalau beban subsidi bisa turun, berarti anggarannya bisa dipakai meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, pasokan BBM tidak menjadi tantangan selama Nataru karena stoknya dalam kondisi aman terkendali.
"Tantangannya adalah bagaimana kami mengantar stok yang ada sampai ke SPBU. Bagaimana mendistribusikannya dengan baik kepada masyarakat," ujarnya.
Erika pun meminta badan usaha untuk melakukan mitigasi dalam pendistribusian BBM, baik dari kilang ke terminal BBM, maupun dari terminal BBM ke SPBU.