KOMPAS.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama badan usaha penugasan secara serentak meresmikan 29 penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga, Kamis (24/8/2023).
Peresmian tersebut dipusatkan pada empat lokasi, yaitu Natuna di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Bengkulu Selatan di Provinsi Bengkulu, Sumba Barat Daya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Jayapura di Provinsi Papua.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, peresmian 29 penyalur BBM Satu Harga menjadi kado indah Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) bagi masyarakat yang mendiami wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Masih dalam semangat HUT RI, melalui program BBM Satu Harga diharapkan daerah di luar Jawa dapat menikmati BBM yang harganya (setara) dengan (BBM) di Pulau Jawa,” ujarnya saat meresmikan BBM Satu Harga di Natuna, Provinsi Kepri.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 2024: Optimistis atau Konservatif?
Dengan begitu, lanjut Erika, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud. Program tersebut juga bisa memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.
Seperti diketahui, pemerintah berkomitmen memenuhi kebutuhan energi, khususnya BBM dapat tersedia dengan cukup, mudah diakses, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia tak terkecuali bagi yang bermukim di wilayah 3T.
Program BBM Satu Harga bertujuan untuk mewujudkan ketersediaan, kemudahan akses dan keterjangkauan harga BBM, terutama di daerah 3T di wilayah Indonesia.
Kebijakan tersebut diharapkan dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik masyarakat dan penghematan pengeluaran BBM.
Baca juga: Pelaku Kejahatan Domestik yang Kabur ke Luar Negeri Dibahas di AMMTC
Dari penghematan pengeluaran BBM juga diharapkan dapat diikuti dengan penurunan harga sembako, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.
“Selain itu, berdampak positif bagi perekonomian serta meningkatkan kualitas hidup, dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Erika.
Program BBM Satu Harga telah dilaksanakan sejak 2017 dan ditargetkan pada 2024 berhasil dibangun 583 penyalur BBM Satu Harga.
Perlu diketahui, hingga Agustus 2023 telah terbangun 461 penyalur dengan rincian Sumatera 70 penyalur, Kalimantan 101 penyalur, Jawa dan Madura tiga penyalur, Bali dua penyalur, Sulawesi 48 penyalur, Nusa Tenggara 80 penyalur, serta Maluku dan Papua 157 penyalur.
“Untuk 2023, ditargetkan terbangun 89 penyalur dan hingga Agustus 2023 berhasil dibangun sebanyak 38 penyalur BBM Satu Harga,” jelas Erika.
Baca juga: Diresmikan Serentak, 400 Penyalur BBM Satu Harga Mulai Beroperasi
Tak lupa, ia mengapresiasi sejumlah pihak, seperti pemerintah daerah (pemda), badan usaha penugasan, dan seluruh stakeholder terkait yang secara bersama-sama terus mengawal pelaksanaan program BBM Satu Harga agar dapat terwujud sesuai dengan target.
“Dengan dukungan berbagai pihak, BPH Migas optimis program BBM Satu Harga dapat mencapai target yang ditetapkan, memberi manfaat nyata bagi masyarakat guna mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia,” imbuh Erika.