Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2

Kompas.com - 19/12/2023, 16:20 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com -  PT Pertamina Geothermal Energy Tbk  terus membuktikan komitmennya untuk mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.

Kali ini komitmen tersebut diwujudkan perusahaan dengan kode di Bursa Efek Indonesia (PGEO) dengan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa (19/12/2023).

Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 megawatt (MW), sehingga total panas bumi di wilayah tersebut menjadi 110 MW.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengapresiasi milestone penting Pertamina Geothermal Energy ini.

Menurutnya, groundbreaking Lumut Balai Unit 2 ini adalah bukti serius dan nyata Pertamina Geothermal Energy dalam pengembangan potensi panas bumi di Indonesia.

"Kami optimis kedepannya Pertamina Geothermal Energy mampu mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global maupun di Indonesia,” ungkap Nicke yang hadir dalam acara groundbreaking tersebut.

Baca juga: Pertamina Energy Forum 2023: Dorong Kolaborasi Hadapi Trilema Energi

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi mengatakan, proyek Lumut Balai Unit 2 juga merupakan bentuk langkah konkrit Perseroan untuk menjadi 1 gigawatt (GW) company.

 

"Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 3 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri (Permen) Enersi dan Sumber Daya Minerral (ESDM) No. 40 Tahun 2014," kata Nicke dalam siaran persnya, Selasa (19/12/2023).

Julfi menjelaskan bahwa dengan dilakukannya groundbreaking, maka Pertamina Geothermal Energy akan mengakselerasi pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 ke tahap selanjutnya,

“Setelah groundbreaking kami akan akselerasi ke tahap desain engineering, pengeboran pondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS) serta persiapan jalur transmisi,” ungkap Julfi.

Lebih lanjut, Julfi menyampaikan bahwa proyek ini ditargetkan untuk beroperasi pada akhir 2024. PLTP Lumut Balai Unit 2 memiliki potensi pengurangan emisi hingga 581.784 CO2eq ((karbon dioksida equivalen) per tahun.

“Ini menjadi langkah Perseroan dalam mendukung pemerintah mencapai target bauran energi nasional sebesar 23 persen pada 2025 serta net zero emission 2060,“ jelas Julfi.

Baca juga: Konsumsi BBM-Elpiji Naik Saat Nataru, Pertamina Jamin Stok Cukup

Dalam kesempatan ini, Julfi menjelaskan proyek Lumut Balai Unit 2 ini dikelola melalui kolaborasi antara Indonesia dengan negara-negara Indo-Pasifik, yaitu Jepang dan Tiongkok.

“Pertamina Geothermal Energy bekerja sama dengan tiga perusahaan dari Jepang, China, dan Indonesia, yaitu Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co, Ltd. (SEPCO III), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. untuk mengembangkan proyek Lumut Balai Unit 2,” tutur Julfi.

Sementara itu, dari sisi pendanaan, proyek ini telah mendapatkan stimulus dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar 155 juta dollar Amerika Serikat (AS)

Selain Lumut Balai Unit 2, Pertamina Geothermal Energy juga tengah mengembangkan proyek panas bumi lainnya guna mencapai visi untuk menjadi 1 GW company dalam dua tahun mendatang.

Proyek tersebut antara lain Hululais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW serta optimalisasi teknologi binary di area-area existing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com