Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Percepat Transisi Energi, Pertamina dan Perusahaan Jepang JOGMEC Teken Kerja Sama

Kompas.com - 18/12/2023, 18:00 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) dan Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) dengan bangga mengumumkan kolaborasi mereka untuk memajukan kerja sama dalam pengukuran dan penaksiran emisi metana di fasilitas produksi gas alam di Indonesia.

Dengan berlandaskan pada nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU), kedua belah pihak akan bekerja sama dalam merumuskan proyek untuk pengukuran emisi metana dan menghitung intensitas karbon (CI) dari operasi hulu, guna membentuk sistem manajemen emisi metana.

Implementasi awal dari kerja sama tersebut akan dilakukan di area hulu Pertamina, khususnya di Donggi Matindok dan Joint Operating Body (JOB) Tomori di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Indonesia.

Kolaborasi strategis tersebut diresmikan selama ASEAN-Japan Economic Co-Creation Forum dan dibahas lebih lanjut dalam diskusi ASEAN Methane Leadership Program. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen dari kedua belah pihak untuk mengatasi masalah emisi metana di sektor energi.

Baca juga: Mengapa Defisit Emisi Metana Penting untuk Capai Target Iklim Global?

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Usaha Baru Pertamina A Salyadi Saputra, serta Wakil Presiden (Wapres) Eksekutif Unit Bisnis Energi JOGMEC Asawa Satoshi.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Usaha Baru Pertamina A Salyadi Saputra mengatakan bahwa penanganan emisi metana penting mengingat prevalensinya dalam operasi minyak dan gas bumi (migas), dengan potensi pemanasan global 28 kali lipat dibandingkan dengan karbon dioksida (CO2).

"Kita perlu mengukur dan menaksir emisi metana dengan akurat untuk memajukan manajemen emisi metana kita. Di Pertamina, kami memiliki ambisi kuat untuk bisa sejalan dengan praktik manajemen metana global, dan untuk mencapai titik tersebut, kami membutuhkan dukungan, termasuk dari JOGMEC," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Employee Value Proposition (EVP) Unit Bisnis Energi JOGMEC Asawa Satoshi menyambut baik kesempatan kolaborasi tersebut.

Baca juga: PPM Manajemen dan GajiGesa: Kolaborasi Jadi Kunci Hadapi Krisis Ekonomi

"Tahun lalu, JOGMEC telah memperkuat inisiatif netral karbon dan mulai mendukung proyek energi bersih ke Jepang. Diharapkan sumber daya energi yang dihasilkan dari ladang-ladang ini, yang masuk ke Jepang dapat dikaji agar menjadi lebih bersih melalui studi bersama dengan Pertamina. Kami sangat senang dengan adanya tambahan proyek baru ini yang akan memberikan kontribusi kepada carbon neutral (CN)," katanya.

Penandatanganan MoU selama pertemuan Pemimpin Asia Zero Emission Community (AZEC) menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk melaksanakan kolaborasi tersebut.

Adapun pertemuan pemimpin AZEC yang diselenggarakan pada 18 Desember 2023 itu memfasilitasi diskusi lebih lanjut mengenai kerja sama dalam platform AZEC di antara Perdana Menteri negara mitra AZEC.

Sebelumnya, Forum ASEAN-Japan Economic Co-Creation pada Sabtu (16/12/2023) berfokus pada pengembangan dan percepatan kerja sama nyata dalam proyek co-creation di AZEC dan kemungkinan bisnis masa depan, termasuk dekarbonisasi dan transisi energi.

Baca juga: 10 Raksasa Beton dan Semen Terbesar Dunia Sepakat Dekarbonisasi

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan mendorong program-program yang memiliki dampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com