Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BPPSDM Pamerkan Budi Daya Ikan Hias dan Maggot sebagai Program Unggulan SFV Berbasis UPT

Kompas.com - 13/12/2023, 10:39 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) memamerkan Smart Fisheries Village (SFV) berbasis Unit Pelaksana Teknis (UPT) melalui budi daya ikan hias dan maggot.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Perikanan (Pusrikan) Yayan Hikmayani pada IMAGO Fair 2023 yang digelar pada 6-7 Desember 2023 di Bali Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH), Depok, Jawa Barat.

Yayan mewakili Kepala BPPSDM mengatakan, posisi ikan hias dan maggot saat ini strategis dan memiliki potensi yang sangat besar.

"Konsep SFV, baik yang di level desa maupun UPT akan digunakan sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia (SDM) mulai dari aspek pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan sebagai sarana inkubasi bisnis untuk mencetak startup di bidang perikanan," kata Yayan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Waspada Pneumonia, KKP Denpasar Pantau Pergerakan Turis China di Bandara

Yayan menyampaikan, terdapat tantangan dalam menjalankan program SPV, seperti peningkatan produksi, pengembangan SDM, dan penggunaan teknologi, khususnya manggot.

Untuk diketahui, SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan yang berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa. SFV mendukung program ekonomi biru yang tertuang dalam program prioritas Kementerian KP.

"SFV berbasis desa dan UPT penting untuk mendorong inovasi program moderninasi dan berdaya saing bagi sebuah desa. Kami harap melalui SFV, akan terbentuk jejaring bisnis, pengetahuan, keterampilan dan interaksi antar pelaku bisnis yang dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat desa dan UPT itu sendiri," tambahnya.

SFV UPT di lingkup BPPSDM, termasuk BRBIH Depok, telah memanfaatkan sarana dan prasarana eks riset salah satunya untuk pengembangan SDM dan teknologi guna di implementasikan kepada masyarakat.

IMAGO FAIR 2023 pertama kali digelar oleh BRBIH untuk mempertemukan pelaku ikan hias dan magot dalam ekosistem pasar. Oleh karena itu, IMAGO Fair diharapkan dapar menghasilkan puluhan aquascaper baru dan ratusan taruna dan taruni yang terampil dalam pengemasan ikan hias.

Baca juga: Hakim Agung Gazalba Saleh Diduga Terima Gratifikasi dari Eks Menteri KKP Edhy Prabowo

"Ini menjadi salah satu upaya untuk mempertemukan para stakeholder dan praktisi untuk bersama-sama membangun industri ikan hias dan maggot," ujar Yayan.

Adapun sejumlah rangkaian kegiatan, seperti peluncuran Miniplant of Low Carbon Feed yang merupakan produk turunan maggot, tandatangan kerja sama dengan para mitra, pemutaran video produk local feed dan video coming soon aplikasi lelang digital (aquatia), market day, bazar, coaching clinic aquascape, dan packing ikan hias.

Selain itu, lomba mewarnai, demo memasak ikan, penyerahan 1.000 ekor ikan koi dan 1.000 ekor ikan neon tetra kepada kelompok pembudidaya, sharing knowledge, dan sebagainya.

Salah satu rangkaian kegiatan, yakni sharing knowledge diharapkan dapat membentuk jejaring penyuplai ikan hias dan magot ke industri dan membangun Miniplant Low Carbon Feed baru.

Baca juga: Kaji Sejarah Maritim Indonesia, KKP Kerja Sama dengan Flinders University Australia

Dalam kesempatan tersebut, BRBIH mengundang sejumlah narasumber yang terdiri dari Staf Khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Riza Damanik, Guru Besar Universitas Indonesia Martani Huseini, Ketua Asosiasi Ikan Hias Joty Atmadjaja, Ketua II Asosiasi Federasi Biosains (BSF) Indonesia Markus Susanto, dan Direktur PT Green Prosa Arky Gilang.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas/Badan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Magetan, Tulungagung, Tanah Bumbu, para Kepala UPT, penyuluh perikanan, dosen dan taruna lingkup BPPSDM, mitra perusahaan, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com