Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blusukan Disebut Punya PDI-P, TKN Prabowo Istilahkan Kamus Besar Banteng Indoesia

Kompas.com - 12/12/2023, 09:19 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid mengatakan ada yang menyebut blusukan hanya milik PDI-P.

Nusron berseloroh, jika blusukan hanya milik PDI-P, itu namanya mengubah istilah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjadi 'Kamus Besar Banteng Indonesia'.

"Kami ingin menjawab kalau blusukan itu punya PDI-P, itu tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berarti kalau mengistilahkan blusukan punya PDI-P, maka singkatan KBBI berubah menjadi Kamus Besar Banteng Indonesia, bukan Kamus Besar Bahasa Indonesia," ujar Nusron saat ditemui di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Nusron menegaskan, blusukan merupakan milik siapa saja.

Dia menyebut Prabowo sebagai ahli blusukan. Sebab, kata dia, Prabowo rajin ke pasar, mendatangi lokasi bencana, hingga terbang ke daerah.

Baca juga: Blusukan di Pasar Rumput, Gibran: Tren Akhir Tahun Harga Naik, Makanya Kita Borong Cabai

"Mas Gibran apalagi hari ini ke pasar, lah kok kemudian dikatakan blusukan itu hanya punya PDI-P, itu kan namanya mengubah Kamus Besar Bahasa Indonesia menjadi Kamus Besar Banteng Indonesia," imbuhnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menyinggung calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto tidak bisa blusukan seperti yang dilakukan kader-kader PDI-P, semisal Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ganjar Pranowo.

Menurut Hasto, Prabowo tidak bisa blusukan karena bukan kader PDI-P.

"Jadi itu lah yang disampaikan kepada rakyat bahwa blusukan ini merupakan karakter dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam acara safari politik dan konsolidasi struktural di Lebak, Banten, Minggu (10/12/2023) pagi.

Baca juga: H-1 Debat Perdana Pilpres, Prabowo Ngantor sebagai Menhan, Gibran Blusukan di Jakarta

Oleh sebab itu, Hasto mengatakan bahwa Prabowo bukan lah Jokowi yang merupakan kader PDI-P.

Hasto meminta blusukan adalah karakter PDI-P disampaikan kepada rakyat dalam menyosialisasikan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Karena Pak Prabowo bukan dari PDI Perjuangan, Prabowo bukan Jokowi sehingga tidak bisa melakukan blusukan saudara-saudara sekalian," ujar dia.

Menurut Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini, blusukan sudah dilakukan sejak Presiden Pertama RI sekaligus Proklamator Kemerdekaan, Soekarno atau Bung Karno.

Kata Hasto, Bung Karno sudah blusukan di Lebak pada 1957.

Blusukan itu kemudian dilanjutkan pada saat Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri melawan pemerintahan Orde Baru

"(Megawati) naik kereta api dari Jakarta. Bu Mega ketika menghadapi pemerintah otoriter orde baru, Bu Mega pun sudah melakukan blusukan dengan melantik orca-orca (organisasi cabang). Maka Pak Jokowi juga melakukan blusukan, Pak Ganjar juga melakukan blusukan," jelas Hasto.

"Bahkan Pak Ganjar ini lakukan blusukan plus, plusnya apa? plusnya tinggal di rumah rakyat, mana ada pemimpin yang bisa tinggal di rumah rakyat seperti Pak Ganjar Pranowo," lanjut politikus asal Yogyakarta itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com