Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Pesan untuk TNI-Polri, Sekjen PDI-P: Yang Tidak Netral Punya Loyalitas Buta

Kompas.com - 10/12/2023, 18:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengingatkan soal netralitas aparat penegak hukum TNI dan Polri dalam Pemilu 2024.

Menurut dia, oknum TNI-Polri yang tidak netral bisa dikatakan tidak loyal terhadap bangsa dan negara.

"Kita juga percaya bahwa Polri ini netral, yang tidak netral itu punya loyalitas buta, tapi kita percaya loyalitas terhadap bangsa dan negara TNI-Polri itu luar biasa," kata Hasto saat berorasi di hadapan kader PDI-P Lebak, Banten, Minggu (10/12/2023).

Hasto mencontohkan kader partainya, Abdullah Azwar Anas, yang menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).

Baca juga: Saat Aiman Diperiksa 5,5 Jam soal Pernyataan Oknum Polisi Tak Netral pada Pemilu 2024...

Kata dia, meski kader PDI-P, Anas tetap berupaya netral dalam Pemilu 2024.

Dalam acara ini, Hasto juga mengatakan Anas bisa hadir karena libur akhir pekan dari aktivitas sebagai menteri. Adapun Anas juga menghadiri acara ini.

Menurut dia, Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga menekankan agar Anas menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN).

"Kita enggak mau ini Pak Anas ini atas arahan dari Ibu enggak mau menekan birokrasi," tegas politikus asal Yogyakarta ini.

Baca juga: Soal TNI-Polri Isi Jabatan Sipil, Mahfud: Terkadang Diperlukan Orang yang Sangat Kuat

Lebih jauh, Hasto juga mengungkapkan kerja-kerja Anas sebagai Menpan-RB berprestasi.

Ia mengeklaim, Anas tidak akan membunuh demokrasi lewat intimidasi melalui birokrasi.

"Karena kinerjanya birokrasi sekarang memiliki respons yang positif, Karena kinerja dari Pak Anas yang telah digembleng sebagai kader PDI Perjuangan tanpa intimidasi. Intimidasi itu enggak akan berguna saudara-saudara sekalian, itu malah hanya menciptakan petaka intimidasi tidak berguna hanya menciptakan petaka dan ini akan membunuh demokrasi," tutur Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com