Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-12 Kampanye, Anies Safari ke Kuningan, Cirebon, dan Indramayu

Kompas.com - 09/12/2023, 09:21 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan melanjutkan kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kuningan, Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat.

Informasi dari Kedeputian Media dan Komunikasi Tim Nasional Anies-Muhaimin (Amin), Anies mengawali kampanye dengan santap malam di Nasi Lengko Hajah Barno, Pekalangan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (8/12/2023) malam.

"Pukul 19.00 makan malam di Nasi Lengko Hj. Barno," tulis Kedeputian Media dan Komunikasi Timnas Amin diterima Kompas.com, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Wacana Saling Sanggah Saat Debat Capres Dihapus: Diusulkan TKN Prabowo, Ditolak Kubu Ganjar dan Anies

Kemudian, pada Sabtu (9/12/2023), Anies akan blusukan ke Pasar Kepuh, Kuningan, Jawa Barat.

Ia kemudian melanjutkan napak tilas Eyang Hasan Maolani, seorang tokoh sufi yang merupakan penasihat dari pahlawan nasional Imam Bonjol.

Napak tilas yang akan dilakukuan di Garawangi, Kuningan, Jawa Barat itu disertai dengan pertemuan para tokoh, simpatisan, dan koalisi partai pengusung.

Setelah itu, Anies bertolak ke GOR Ewangga Kuningan untuk menghadiri orasi acara Pemuda Kuningan.


Anies juga rencananya menyempatkan diri mengunjungi aktivis lunngkungan dan budayawan Sunda di kediaman aktivis Maman Akar.

Baca juga: 11 Hari Kampanye, Jubir Timnas Anies-Muhaimin Klaim Gelombang Perubahan Makin Membesar

Setelah dari Kuningan, Anies ke Cirebon bertandan ke Pondok Pesantren Cibogo dan melanjutkan orasi kampanye menggunakan kereta Singa Barong di Alun-alun Sangkala Buana, Lemahwungkuk, Cirebon.

Penutup hari, Anies akan menyapa masyarakat Tionghoa di Vihara Dewi Elas Asih dan akan bersalawat di Ponpes Daarul Maarif Indramayu, Jawa Barat.

Sementara itu, untuk calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melajutkan hari ke-12 kampanye Pilpres 2024 dengan agenda internal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Watimpres, Masak Ada Dua?

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Watimpres, Masak Ada Dua?

Nasional
LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

Nasional
PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

Nasional
Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Nasional
Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Nasional
Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Nasional
Soal Pernyataan 'Jangan Mengganggu', Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Soal Pernyataan "Jangan Mengganggu", Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Nasional
BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Nasional
Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Nasional
Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Nasional
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com