Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Klaim "All-Out" Hadapi Potensi 10.000 Kasus Netralitas ASN Jelang Pemilu

Kompas.com - 08/12/2023, 16:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengeklaim bakal all-out menghadapi potensi 10.000 kasus netralitas aparat sipil negara (ASN) menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Prediksi tersebut sebelumnya disampaikan oleh Ketua Komisi ASN (KASN) Agus Pramusinto.

"Namanya kampanye kayak gini, all-out-lah Bawaslu. Tempatnya Bawaslu (bekerja) ya di sini (saat kampanye)," kata Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, Jumat (8/12/2023)

Ia mengatakan tak sepakat dengan anggapan bahwa Bawaslu memiliki keterbatasan dalam hal pengawasan terkait jumlah pengawas.

Baca juga: Soal Gibran Bagi-bagi Susu di CFD, Ketua Bawaslu: Tak Boleh Gunakan CFD sebagai Arena Kampanye

Bagja menegaskan bahwa jajarannya hingga di tingkat kabupaten mencapai 1.900 orang dan angka tersebut belum mencakup jumlah staf Bawaslu.

Ia mengeklaim bahwa jajarannya siap menangani pelanggaran, termasuk soal netralitas ASN di mana Bawaslu dapat menjadi pintu masuknya.

Pada kasus netralitas ASN yang diproses Bawaslu, mereka berwenang menentukannya pelanggaran atau bukan serta memberi rekomendasi. Selanjutnya, ranah KASN untuk menentukan sanksi.

Bagja juga tak mempersoalkan seandainya pelanggaran ASN itu ditemukan dan diproses langsung oleh KASN.

"Bisalah (langsung ditindaklanjuti KASN), tapi kan pasti koordinasi dengan kami," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu Telusuri Unsur Kampanye dalam Iklan Susu dengan Wajah Prabowo

Sebagai informasi, Ketua KASN Agus Pramusinto mengaku bahwa pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk mencegah potensi pelanggaran netralitas ASN yang diperkirakan bisa mencapai 10.000 kasus pada 2024.

Sejumlah indikasi pelanggaran atas netralitas itu sudah ditemui di lapangan dan sedang dikaji KASN. Bawaslu juga menemukan dan menerima laporan peristiwa sejenis saat ini.

"Kalau dihitung matematik, kira-kira ada 8.000 sampai 10.000 (potensi) pelanggaran. Jadi, kami harus kerja keras tentu saja. Kami harus bekerja sama dengan berbagai pihak," kata Ketua KASN Agus Pramusinto di Yogyakarta, Kamis, sebagaimana dikutip dari Antaranews.

Agus mengatakan, potensi 10.000 pelanggaran netralitas ASN tersebut dihitung berdasarkan perbandingan kasus pelanggaran netralitas ASN pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang saat itu tercatat mencapai 2.034 kasus.

"Sementara pesta demokrasi tahun depan (Pemilu 2024) ada pileg (pemilihan legislatif), pilpres (pemilihan presiden), dan pilkada serentak, sehingga memiliki potensi empat sampai lima kali (lipat) pelanggaran," ujar Agus.

Baca juga: [HOAKS] Bawaslu Coret Gibran dari Daftar Cawapres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com