Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Ganjar-Mahfud Usulkan Format Debat Townhall, Audiens Bisa Bertanya Langsung

Kompas.com - 07/12/2023, 06:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Direktorat Saksi dan Pengamanan Hasil Pemilu Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Candra Irawan mengusulkan format townhall untuk pelaksanaan debat calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut Candra, usulan tersebut belum pernah dilaksanakan dalam debat capres-cawapres pada pemilu-pemilu sebelumnya.

"Yang baru (kami usulkan), yang tidak pernah, mungkin belum pernah dilaksanakan di debat-debaf capres-cawapres maupun debat-debat (calon) kepala daerah, itu adalah model townhall," ujar Candra saat konferensi pers di Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).

"Model townhall itu memungkinkan, kalau gambarannya begitu, model townhall itu ada satu podium di tengah begitu. Lalu di sekelilingnya itu ada audiens. Yang melingkar," ungkapnya.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Usul Debat Bahasa Inggris, TPN Ganjar-Mahfud: Mereka Lupa Sumpah Pemuda

Candra pun mengungkapkan ada keunggulan dari format townhall, yakni suasana debat yang lebih cair dan atraktif antara kontestan capres-cawapres dengan para audiens

"Dan di dalam townhall itu kami mengusulkan untuk audiens langsung bertanya kepada kontestan, kepada capres dan cawapres. Ini yang membedakan dengan model podium," tutur Candra.

"Kalau di model podium, yang memberikan pertanyaan adalah moderator. Di mana pertanyaannya itu diusulkan oleh panelis-panelis gitu. Nah tapi tidak memberikan kesempatan kepada audiens. Karena apa ? Karena formal dia," lanjutnya.

Candra menegaskan, pihaknya sebenarnya juga mengusulkan agar format debat podium tetap dilaksanakan.

Baca juga: Setiap Sesi Debat, Capres dan Cawapres Saling Dampingi dan Boleh Diskusi Sebelum Menjawab

Namun, khusus untuk format debat townhall menjadi usulan yang ditekankan TPN Ganjar-Mahfud.

"Jadi audiens dalam tema debat tertentu itu dipersilahkan untuk menanyakan kepada Paslon. Kepada kontestan sesuai tentu saja, sesuai dengan tema," kata Candra.

"Dan ini tentu saja sangat relate ya dengan generasi muda sekarang dan masyarakat yang membutuhkan informasi biar seakan akan memang kebutuhan rakyat yang ingin ditanya kepada kontestannya masing-masing," tambahnya.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah memutuskan untuk menggelar tiga kali debat capres dan dua kali debat calon wakil cawapres.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengatakan, debat pertama diperuntukkan bagi capres.

Baca juga: Capres dan Cawapres Naik Panggung Berdua Saat Debat, tapi Hanya Satu yang Boleh Bicara

Lalu debat kedua adalah untuk cawapres. Kemudian, debat ketiga kembali diperuntukkan bagi capres.

Selanjutnya, pada debat keempat akan kembali mempertemukan cawapres.

Dan kelima atau debat yang terakhir itu porsinya adalah untuk debat capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com