JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dinilainya cepat dalam merealisasikan anggaran dari pemerintah.
Presiden meminta kementerian lainnya bisa mencontoh langkah kementerian yang dipimpin Menteri Basuki Hadimuljono itu.
"Saya rasa di kecepatan juga, sangat baik. Kementerian PUPR itu biasanya paling mendahului dalam pengerjaan realisasi anggaran. Januari pasti sudah mulai karena kontraknya sebelum itu yang saya lihat," ujar Jokowi di acara silaturahmi dengan para pegiat infrastruktur dalam rangka peringatan hari bakti PU di Istana Merdeka, Jakarta, Seni (4/12/2023).
"Dibanding kementerian lain, selalu mendahului. Itu yang bagus, Januari mulai. Itu yang saya tekanan kepada kementerian lain untuk tiru PUPR," katanya lagi.
Baca juga: Jokowi Kunjungi Daerah yang Didatanginya, Ganjar: Kan Presiden...
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menjelaskan soal pentingnya pembangunan infrastruktur bagi negara sebesar Indonesia.
Sebab, infrastruktur disebut memiliki beragam fungsi dan manfaat, mulai dari efisiensi biaya logistik hingga sebagai pemersatu bangsa.
Jokowi juga meyakini bahwa kehadiran infrastruktur dapat membuat biaya logistik lebih efisien sehingga akan turut meningkatkan daya saing Indonesia dalam berkompetisi dengan negara lain.
"Efisiensi biaya logistik ini sangat penting sehingga akan mempengaruhi daya saing investasi negara kita. Enggak akan mungkin investor datang kalau infrastruktur kita jelek," ujar Jokowi.
"Mau ke sebuah pulau enggak bisa karena enggak ada airport, mau ke sebuah pulau enggak bisa karena enggak ada seaport, mau ke sebuah pulau enggak bisa karena enggak ada jalan," katanya lagi.
Baca juga: Bantah Intervensi KPK soal Kasus Setnov, Jokowi: Cek Pemberitaan November 2017
Selanjutnya, Presiden Jokowi menyebut bahwa pembangunan infrastruktur juga dapat menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru.
Selain itu, infrastruktur juga memiliki fungsi untuk konektivitas sosial dan budaya.
"Infrastruktur itu juga mempersatukan. Karena ada airport, orang Aceh bisa langsung terbang ke Papua, dari Papua terbang ke Jawa, dari Jawa bisa terbang ke Kalimantan dan Sulawesi. Fungsinya, sekali lagi, juga mempersatukan," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan, pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan secara besar-besaran sejak 2014 tersebut pun membuat daya saing Indonesia meningkat.
Baca juga: Jokowi Sampaikan Belasungkawa kepada Keluarga Doni Monardo
Dalam IMD Global Competitiveness Index bidang infrastruktur, peringkat Indonesia meningkat dari 54 pada tahun 2014 mejadi peringkat 51 pada saat ini.
"Artinya, meningkat meskipun juga belum melompat. Kita kerja keras dalam bidang infrastruktur, betul-betul kerja keras. Perubahannya kelihatan, tetapi sekali lagi, peningkatan Global Competitiveness Index kita masih di angka 51, ya naik dari 54 ke 51," kata Jokowi.
Kenaikan tersebut, menurut Jokowi, lantaran Indonesia membangun sejumlah infrastruktur.
Di antaranya, 42 bendungan yang telah selesai; irigasi untuk 1,2 juta hektare lahan; jalan tol sepanjang 2.143 kilometer; jalan nasional sepanjang 5.700 kilometer; rumah sejumlah 8,2 juta melalui Program Sejuta Rumah; hingga pos lintas batas negara (PLBN) di sejumlah daerah.
Baca juga: Bantah Cak Imin Soal Kursi Menhan, Jokowi: Enggak Ada Jatah-jatah seperti itu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.