Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas Amin Sebut Gimik dan Gagasan Sama-sama Diperlukan

Kompas.com - 30/11/2023, 20:04 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Mardani Ali Sera menyebut gimik dan gagasan sama-sama diperlukan dalam kampanye.

Menurutnya, sebuah gagasan tanpa adanya gimik akan membuat masyarakat tak kepincut, begitu juga dengan sebaliknya.

"Dua-duanya perlu, kalau cuma gagasan tapi tidak ada gimik-nya, enggak akan ada yang beli. Tapi kalau gimik enggak ada gagasannya tidak mencerdaskan, jadi dua-duanya," kata Mardani dalam program Kompas Petang, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Lekat dengan Gimik Gemoy, Jubir TKN Tegaskan Prabowo Tetap Kedepankan Gagasan

Mardani menilai, gimik dalam sebuah kampanye menjadi hal baru.

Jika sebelumnya serius dan tajam, kampanye kali ini justru lebih santai karena adanya gimik.

"Selamat datang di dunia baru. Kalau sebelumnya kampanyenya serius, kadang-kadang tajam, sekarang netizen inginnya kampanyenya yang santai, kami di PKS menyebut dengan 3A, adem, akur, asik. Kampanyenya harus adem, harus akur, harus asik," ujar Mardani.

Baca juga: Jubir TKN Prabowo-Gibran Ungkap Narasi “Gemoy” Tak Akan Dipakai Terus-menerus

Mardani pun yakin jika dalam kampanye hanya membicarakan gagasan, hal ini justru bisa dilewatkan begitu saja oleh masyarakat.

Mardani pun mengapresiasi calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto yang kini bisa membangun gimik berjoget.

"Kalau gagasan terus langsung di-skip. Saya setuju, ini Pak Prabowo luar biasa. Karena sudah bisa joget gemoy-nya," terang dia.

Terlepas adanya fenomena gimik dalam kampanye, Mardani berharap dalam debat capres dan cawapres nanti tetap mengedepankan gagasan.

"Makanya sesudah gemoy sebentar lagi akan ada debat capres-cawapres, mudah-mudahan di debat capres-cawapres itu akan ada kampanye karya dan gagasan, kompetisi yang lebih tajam," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

Nasional
Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Nasional
Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Nasional
Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Nasional
Hati-hati, 'Drone' Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Hati-hati, "Drone" Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Nasional
KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

Nasional
KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com