Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanyenya Dinilai Membosankan Dibanding "Gemoy" dan Religius, Ganjar: Saya Tak Mau Giring Anak Muda dengan 1 Jargon

Kompas.com - 28/11/2023, 18:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MERAUKE, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya enggan mengikuti cara-cara yang menggiring opini masyarakat hanya dengan jargon tertentu.

"Itulah perbedaan saya dengan mereka, karena kami berdiskusi seperti ini antusiasmenya ada. Dan saya tidak mau menggiring anak-anak muda dengan satu jargon, hanya dengan satu gaya," kata Ganjar ditemui di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023) sore.

Ini disampaikan Ganjar saat ditanya soal kampanyenya dan calon wakil presiden, Mahfud MD yang dinilai membosankan dibanding pasangan calon presiden dan wakil presiden yang lain.

Baca juga: Buka Hotline Aduan, TPN Ganjar-Mahfud: Laporkan jika Ada Dugaan Kecurangan Pemilu

Ganjar mengatakan itu setelah bertemu anak-anak muda Generasi Z dan milenial di Merauke.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengeklaim, gaya komunikasinya lebih mendorong pada edukasi, atau bukan pada jargon.

"Mungkin orang akan mengatakan itu membosankan, tapi kalau saya melihat antusiasme orang sedemikian banyak untuk bertanya sampai waktunya enggak ada. Jadi saya lebih suka mengedukasi," ucap dia.

Kendati demikian, Ganjar mengakui bahwa trik-trik mengemas diri atau kerap dikenal istilah "gimmick" memang salah satu hal penting bagi yang menyukai hal tersebut. 

Namun, menurut dia, bukan berarti gimmick harus terus dilakukan pada setiap gaya komunikasi kepada masyarakat.

"Tapi nanti kalau gimmick-gimmick banget diketawain. Saya lihat ada anak muda yang mengatakan, 'Kami cerdas, kami juga bisa analisis kok', jadi ada cara yang lebih edukatif. Saya pilih jalur itu," ucap politikus PDI-P ini.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Luncurkan Logo Hitam-Putih, Disebut Lambang Ketegasan

Diberitakan sebelumnya, strategi dan gaya kampanye capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dinilai masih belum bisa mengimbangi 2 rivalnya dan menjadi salah satu alasan mengapa Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) hendak membuka komunikasi dengan kubu Koalisi Persatuan untuk Perubahan (KPP).

KPP mengusung capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

"Ganjar-Mahfud belum mampu mensinkronisasikan strategi dan gaya kampanye yang ngepop, sebagaimana 'Amin' yang mampu menggaet segmen pemilih religius dengan tagline-nya, dan 'Goyang Gemoy' ala Prabowo yang menyasar segmen Gen Z dan milenial," kata Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro saat dihubungi pada Minggu (26/11/2023).

Menurut Agung, tim pemenangan Ganjar-Mahfud yang bernomor urut 03 mesti mencari formula buat mendongkrak strategi kampanye demi menggalang dukungan dan suara karena simbol-simbol yang digunakan saat ini dinilai masih kurang menjangkau benak pemilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com