Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid dan Sandiaga Uno Bakal Safari Menangkan Ganjar-Mahfud

Kompas.com - 28/11/2023, 17:25 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD bakal melakukan kampanye terpisah untuk memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud, Arsjad Rasjid menyebut, sejumlah nama akan melakukan kampanye dengan berkeliling Indonesia.

Mereka adalah Ketua Dewan Pakar TPN Sandiaga Uno, Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, hingga Wakil Ketua TPN Andika Perkasa dan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi.

"Bukan hanya Mas Ganjar dan Prof Mahfud, tapi juga di sebelah kiri saya ini Mbak Yenny. Mbak Yenny juga akan berjalan-jalan. Terus ada nanti Mas Sandiaga Uno juga akan berjalan-jalan. Selain kita-kita di sini, juga wakil ketua koordinator, wakil ketua, dan lain-lain," kata Arsjad di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Gedung High End, Jakarta, Selasa (28/11/2023).

"Mas Andika akan berjalan, Mas Gatot akan berjalan, Mas TGB juga akan berjalan, semuanya," ucap dia.

Baca juga: Makna Simbolik Ganjar-Mahfud Pilih Aceh dan Papua Jadi Lokasi Kampanye

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) nonaktif ini menyampaikan, kampanye harus dilakukan terpisah lantaran waktunya yang diputuskan sekitar 2 bulan sebelum masa pemungutan suara.

Ia ingin kehadiran Ganjar-Mahfud dirasakan oleh seluruh wilayah di Indonesia.

"Mesti jalan sendiri-sendiri, karena bukan apa. Kita ingin mendatangi setiap kabupaten di Indonesia, ingin menyapa semua rakyat Indonesia. Nah jadi disini adalah bagaimana secara serentak kita akan melakukan kampanye bersama, menyuarakan kembali memperkenalkan Mas Ganjar dan Prof Mahfud," ucap dia. 

Lebih lanjut, Arsjad menjelaskan alasan pasangan Ganjar-Mahfud memilih Aceh dan Papua menjadi tempat kampanye pertama kali.


Makna itu menyiratkan persatuan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sama seperti sila ketiga pada Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

"Ini untuk mengatakan apa? Kalau tiga, dalam Pancasila adalah persatuan Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke kita bersatu. Sangat simbolik sekali. Dan dimulai juga dari desa. Desa di Sabang dan juga desa di Merauke," tutur dia.

Baca juga: Arsjad dan Yenny Wahid Pantau Kampanye Perdana Ganjar-Mahfud lewat Zoom

Arsjad menyampaikan, pemilihan kedua tempat itu sesuai dengan visi misi pasangan Ganjar-Mahfud MD

Keduanya kata Arsjad, ingin membangun ekonomi yang dimulai dari desa dan wilayah terpencil. TPN ingin kampanye Ganjar-Mahfud mampu menyentuh hari rakyat di manapun berada.

"Setiap hati rakyat harus disentuh, setiap hati rakyat harus kita sayangi. Kita ingin memperkenalkan siapa Mas Ganjar, siapa Pak Mahfud, dan apa saja gagasan dan program-program yang akan dibawa oleh Mas Ganjar dan Pak Mahfud," ujar Arsjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com