Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Kasus Konfirmasi Cacar Monyet 57 Orang, 33 Penderita Sembuh

Kompas.com - 23/11/2023, 19:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus konfirmasi cacar monyet (monkeypox) di Indonesia bertambah.

Terkini, per 22 November 2023, jumlahnya mencapai 57 kasus.

Padahal per tanggal 13 Oktober 2023, hanya ada satu kasus di tahun 2023. Di tahun 2022 pun, kasus konfirmasi terdeteksi hanya 1 orang.

"Hingga kemarin 22 November 2023 total kasus yang terkonfirmasi monkeypox ada 57 orang," kata Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Farchanny Tri Adryanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Dinkes DKI Waspadai Kenaikan Kasus Cacar Monyet Usai Acara Musik Internasional di Jakarta

Ia menyampaikan, sebanyak 8 orang masuk kategori suspek karena hasil laboratorium belum keluar, dan 191 orang lainnya yang sudah dites dinyatakan negatif.

Sebanyak 33 orang dari 57 kasus konfirmasi sudah sembuh.

Kasus ini paling banyak dilaporkan di DKI Jakarta, diikuti Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.

"Dari 57 kasus konfirmasi monkey pox, terbanyak dilaporkan di DKI Jakarta 42 kasus. Banten 6 kasus konfirmasi, Jawa Barat 6 kasus konfirmasi, Jawa Timur 2 kasus, dan Kepulauan Riau ada 1 kasus konfirmasi," ucap Farchanny.

Baca juga: Seorang Warga Parung Panjang Bogor Terjangkit Cacar Monyet

Adapun jenis kelamin penderitanya merupakan lelaki. Rentang usia kasus bervariasi dengan yang paling banyak dilaporkan pada rentang 30-39 tahun.

Secara rinci, profil penderita cacar monyet meliputi 24 kasus pada rentang usia 30-39 tahun, 17 kasus pada rentang usia 25-29 tahun, 13 kasus pada rentang 18-24 tahun, 2 kasus pada rentang usia 40-49 tahun, dan 1 kasus dengan usia 50 tahun ke atas.

"Jadi kita belum ada laporan khusus pada wanita," beber dia.

Dilihat dari orientasi seksualnya, sebanyak 35 dari total 57 kasus dikategorikan Lelaki Seks Lelaki (LSL), 11 kasus biseksual, dan 7 kasus heteroseksual.

Sedangkan 2 kasus lainnya belum diketahui, dan 2 kasus sisanya masih dalam investigasi.

"Dari 57 kasus konfirmasi rata-rata disertai dengan kondisi penyerta. Dan kondisi penyertanya rata-rata lebih dari satu. Terbanyak adalah pasien tersebut juga menderita HIV positif, ada 39 kasus. Sifilis ada 16 kasus, kemudian hipertensi ada 2 kasus. TBC aktif ada 2 kasus," jelas Farchanny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com