JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, perjalanan panjang kemerdekaan Indonesia yang mencapai usia 78 tahun, terlihat ada kemandekan dalam cita-cita para pendiri bangsa.
Hal itu disampaikan Haedar dalam pidato acara Dialog Terbuka Muhammadiyah bersama calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2023).
"Kita sadar bahwa ke depan Indonesia tidak mudah, kenapa? Pondasi yang diletakkan tadi dalam perjalanan 78 tahun kemerdekaan, di samping ada banyak kemajuan, dalam catatan Muhammadiyah, masih ada stagnasi kemandekan, erosi peluruhan, dan masih ada distorsi atau deviasi penyimpangan dari cita-cita jiwa pikiran yang diletakkan oleh para pendiri Indonesia," ujar Haedar sebagaimana dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu.
Baca juga: Dialog Terbuka, Ketum PP Muhammadiyah Singgung Peran Kakek Anies Saat Perjuangan Kemerdekaan
Oleh karena itu, PP Muhammadiyah menginginkan agar capres-cawapres yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai kontestan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa mendiskusikan solusinya nanti.
"Maka semua capres-cawapres lewat Muhammadiyah itu kita ajak untuk mendiskusikan secara serius persoalan bangsa dan Indonesia ke depan agar mereka betul-betul fondasinya kokoh, pengkhidmatannya luar biasa dan jiwa kenegarawanannya teruji," kata Haedar.
Lewat ruang dialog tersebut, Haedar juga percaya akan memberikan ruang kepada para pemilih nanti menentukan pilihannya berdasarkan kesadaran literasi politik yang baik.
Terdapat panelis yang berdialog dengan Anies-Muhaimin dalam acara dialog terbuka Muhammadiyah tersebut. Pertama adalah Ulama Intelektual Professor Saad Ibrahim yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Baca juga: Muhammadiyah Akan Gelar Dialog Bersama Capres
Kedua, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Guru Besar Program Studi Pendidikan Biologi professor Sofyan Anif.
Kemudian, mantan Ketua Komisi Yudisial dan juga Guru Besar Program Studi Ilmu Hukum UMS Aidil Fitriciada, Peneliti Senior Lipi Professor Siti Zuhro dan terakhir Program Doktor Politik Islam-Ilmu Politik Professor Zuly Qodir.
Dialog terbuka Muhammadiyah tersebut merupakan rangkaian dialog dengan tiga calon presiden yang telah ditetapkan oleh KPU RI.
Setelah Anies-Muhaimin, pada Kamis (23/11/2023) besok, akan dilakukan dialog terbuka untuk pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Sedangkan untuk paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka rencananya digelar di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (24/11/2023).
Baca juga: Jadwal Diubah, Prabowo Bakal Ikuti Uji Publik Capres-Cawapres Muhammadiyah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.