JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, jumlah aparatur sipil negara (ASN) yang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun depan tergantung selesainya pembangunan infrastruktur tempat tinggal.
Meski demikian, Anas memperkirakan akan ada 1.200 orang - 3.200 ASN yang akan pindah ke IKN pada tahap pertama.
"Tahap pertama ada 1.200-an sampai ke 3.200, tergantung selesainya gedung di sana," ujar Anas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Hingga 2024, Pemerintah Guyur Rp 60 Triliun untuk Bangun Infrastruktur Dasar di IKN
Dia menjelaskan, bagi ASN yang belum menikah bisa bertempat tinggal secara berbagi di satu tempat.
Namun, untuk ASN yang sudah menikah akan disiapkan tempat untuk keluarga.
Sejalan dengan hal tersebut, Anas juga menyebutkan, nantinya di setiap kementerian akan ada persiapan teknis untuk kepindahan ASN jabatan tertentu.
Artinya, ada ASN yang pindah duluan dan ada yang tidak.
"Intinya, begitu tempat siap kita sudah siapkan (kepindahan)," kata Anas.
Baca juga: Sebut Ada Ratusan Minat Investasi Asing di IKN, Jokowi: Yang Real Belum
Lebih lanjut Anas mengungkapkan bahwa pemerintah sudah membuat simulasi kepindahan ASN ke IKN untuk bulan Maret, Juli dan Agustus 2024.
Termasuk nantinya akan memberikan insentif untuk ASN yang pindah.
Mantan Bupati Banyuwangi itu pun meyakinkan para ASN agar tidak takut untuk pindah ke IKN.
Dia berjanji lingkungan kantor di IKN akan lebih menyenangkan dan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) bisa langsung diterapkan.
"Apa lagi kita beresin smart ASN, penilaian kinerja, tak banyak aplikasi, platform tunggal akan selesai. Jadi sistem kerja jauh lebih efisien di IKN," kata Anas.
Selain itu, pemerintah juga melengkapi fasilitas penunjang di IKN. Salah satunya sekolah jenjang TK hingga SMA yang berstandar nasional dan internasional.
"Sehingga PNS yang tinggal di sana anaknya bisa sekolah tak perlu Sabtu Minggu pulang ke Jakarta," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.