Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kejagung Sita Uang untuk Kondisikan Audit Proyek BTS 4G dari Achsanul dan Sadikin Senilai Rp 31,4 M...

Kompas.com - 17/11/2023, 11:04 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali melakukan penyitaan dalam perkara dugaan korupsi terkait proyek pembangunan menara base transciever station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Terbaru, aset yang disita dari tersangka Achsanul Qosasi (AQ) dan tersangka Sadikin Rusli (SDK) senilai Rp 31,4 miliar.

Pantauan Kompas.com di Ruang Pers Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Jakarta, Kamis (16/11/2023), uang Rp 31,4 miliar itu turut dipajang dalam bentuk pecahan 100 Dolar Amerika Serikat (AS).

Uang senilai 2.021.000 Dolar AS setara dengan Rp 31.473.942.450 atau Rp 31,4 miliar itu disimpan dalam sebuah koper hitam.

"Berhasil mengupayakan pengembalian dan penyerahan sejumlah uang yaitu tepatnya sebesar 2.021.000 dolar AS dari saudara AQ dan saudara SDK yang kami terima melalui pengacara yang bersangkutan," kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi dalam konferensi pers di lokasi.

Baca juga: Kejagung Sita Aset Anggota BPK Achsanul Qosasi, Sertikat Tanah hingga Ratusan Lembar Uang Asing

Uang 2.021.000 Dolar Amerika Serikat (AS) dalam pecahan 100 Dolar AS disita Kejagung dari tersangka Achsanul Qosasi dan Sadikin Rusli.KOMPAS.com/Rahel Uang 2.021.000 Dolar Amerika Serikat (AS) dalam pecahan 100 Dolar AS disita Kejagung dari tersangka Achsanul Qosasi dan Sadikin Rusli.

Kondisikan hasil audit

Achsanul Qosasi sebelumnya menjabat anggota BPK, sedangkan Sadikin disebut-sebut sebagai pihak swasta yang menjadi pengantara antara Achsanul dan terdakwa kasus BTS 4G, Irwan Hermawan (IH) dan Windi Purnama (WP).

Achsanul dan Sadikin diduga telah menerima uang sekitar Rp 40 miliar untuk mengintervensi hasil audit BPK terkait proyek pembangunan menara BTS yang dilakukan Kemenkominfo.

"Berdasarkan hasil penyidikan dapat kami pastikan bahwa penerimaan uang oleh Saudara AQ tersebut merupakan upaya untuk mengkondisikan hasil audit BPK," ujar Kuntadi.

Lebih lanjut, Kuntadi menyampaikan bahwa pihaknya masih akan mencari sisa uang yang belum dikembalikan.

Baca juga: Kejagung Sita Rp 31,4 Miliar dari Achsanul Qosasi dan Sadikin dalam Bentuk Dolar AS

Bahkan, penyidik juga akan mendalami pihak lain yang kemungkinan terlibat karena mendapat aliran dana.

“Tadi kan sudah saya sampaikam sisa dari dari uang itu masih kami kejar dan sedang diupayakan untuk bisa diupayakan dikembalikan semuanya,” kata Kuntadi.

Usut TPPU

Dalam kasus ini, Kuntadi juga memastikan pihaknya mengusut soal dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan oleh Achsanul dan Sadikin.

Meski begitu, ia belum mau bicara banyak soal perkembangan pengusutan TPPU yang sudah dilakukan.

“Terkait dengan TPPU kami masih proses pendalaman. Apabila nanti ada indikasi ke arah sana tentunya pasti dapat kami pastikan akan kami tindak lanjuti,” ujarnya.

Sadikin ditetapkan tersangka pada 15 Oktober 2023. Sedangkan Achsanul Qosasi ditetapkan tersangka pada 3 November 2023.

Keduanya dijerat dengan Pasal 15 atau Pasal 12B atau Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Baca juga: Achsanul Qosasi dan Sadikin Diduga Terima Uang Rp 40 Miliar untuk Kondisikan Audit Proyek BTS 4G

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com