Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Widjajanto Cerita Awal Mula Gabung TPN Ganjar karena Diminta Jokowi

Kompas.com - 15/11/2023, 12:48 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Eks Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengungkapkan awal mula dirinya bergabung menjadi anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo.

Di TPN Ganjar-Mahfud, Andi menjabat Deputi Politik. 

Andi mengaku awalnya diajak Presiden Joko Widodo untuk membantu memenangkan Ganjar Pranowo menjadi presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, belakangan ia justru heran karena Presiden Jokowi kini seolah tidak lagi mendukung Ganjar.

Baca juga: Andi Widjajanto: Fokus Menangkan Ganjar-Mahfud, Lupakan di Sana Ada Anak Pejabat

“Jadi ya yang kemudian dipertanyakan tuh bukan kenapa saya memilih Mas Ganjar. Tapi kenapa tiba-tiba Pak Jokowi memutuskan tidak bersama Mas ganjar,” kata Andi dalam tayangan Gaspol di YouTube Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Andi lantas menceritakan pada 31 Desember 2021, dirinya diajak ke Istana Bogor. Di situ, ia dan Jokowi juga membicarakan soal perkiraan calon presiden yang akan dipilih Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri.

 

Dalam pertemuan itu, nama capres pun mengarah ke Ganjar Pranowo. Menurutnya, saat itu Jokowi masih berada di pihak yang mendukung Ganjar.

“Ya akhirnnya mengerucut ke Mas Ganjar, tapi saat itu Mas Ganjar di survei itu masih rendah banget. Orang baru mengenal Mas Ganjar dalam lingkupnya di Jawa Tengah,” ujar Andi.

“Lalu ya sudah Pak Jokowi saat itu, 'Ya sudah coba kita lihat nanti kalau di survei-survei popuplaritas elektabilitas Mas Ganjar seperti apa, nanti kalau seandainya elektabilitas dan popularitasnya mencapai titik tertentu, ayo kita bareng-bareng gerak bareng Mas Ganjar'. Itu permbicaraan,” sambung dia.

Setelah pertemuan itu, Andi mengaku pernah dipertemukan dengan Ganjar oleh Jokowi.

Baca juga: Sebut Pilpres Mirip Sepak Bola, Andi Widjajanto Sindir Wasit Penunggu Instruksi VIP

Menurut Andi, Jokowi masih mendukung Ganjar saat itu. Bahkan, dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengenalkan Andi sebagai orang yang akan membantu Ganjar dalam Pilpres 2024.

“Lalu Pak Jokowi di suatu waktu mempertemukan kami dengan Mas Ganjar dengan mengatakan 'Pak Gubernur ini kenal dengan teman',” ucap dia.

“Terus Mas Ganjar bilangnya, 'Ya kenal lah pak udah lama kalau dengan mereka'. 'Ya sudah nanti mereka lah yang coba bantu Mas Ganjar untuk 2024',” imbuh Andi.

Lebih lengkap pernyataan Andi bisa disaksikan dalam program GASPOL! di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com