Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Georgetown University Akan Buka Kampus di Indonesia 2024

Kompas.com - 15/11/2023, 08:54 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Georgetown University atau Universitas Georgetown akan membuka kampus di Indonesia pada 2024.

Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan akademisi Georgetown University di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/11/2023) waktu setempat.

"Ini pertama kali saya berbicara di sebuah universitas di Amerika dan itu adalah Georgetown University. Alasan saya ada dua, pertama karena ini adalah universitas bagus, top," ujar Jokowi dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (14/11/2023) malam.

Baca juga: Paparkan IKN Saat Beri Kuliah di AS, Jokowi: Kita Harapkan Bisa Dihuni Agustus 2024

"Yang kedua karena Indonesia dan Georgetown University akan menjalin kerja sama dan Georgetown University akan membuka kampus di Indonesia tahun depan. Semoga tidak mundur," tuturnya.

Jokowi menyebutkan, pendidikan adalah salah satu prioritas Indonesia. Karena pada 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi.

Sehingga kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penentu yang penting dalam bonus demografi itu.

Baca juga: Kunjungan Jokowi ke AS Sepakati Kerja Sama Bisnis 25,85 Miliar Dollar AS

Kepala Negara pun berharap nantinya lulusan dari kampus Georgetown University di Indonesia bisa menjadi Presiden seperti halnya Bill Clinton yang merupakan jebolan universitas tersebut.

Bill Clinton merupakan Presiden AS ke-42 yang menjabat pada 1993 hingga 2001.

Dalam kuliah umum yang diikuti sekitar 500 peserta itu, Presiden Jokowi juga menyinggung soal pemilihan umum (pemilu) hingga pemilihan kepala desa (pilkades) di Indonesia.

Jokowi di awal menjelaskan tentang kondisi Indonesia. Dia menyebutkan, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang dikelilingi oleh lautan.

Juga memiliki 714 suku dengan 1.100 lebih bahasa daerah.

Baca juga: Beri Kuliah Umum di Georgetown University, Jokowi Bicara Keberagaman, Pemilu, dan Pilkades


"Dan sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia, tahun depan Indonesia akan ada pemilu. Pilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif atau parlemen dan kemudian di bulan November akan ada pemilihan gubernur, bupati dan wali kota," ujar Jokowi.

"Pemilihan langsung oleh rakyat. (Pemilihan) gubernur ada 38, bupati dan wali kota ada 514. Dan setelah itu juga ada pemilihan kepala desa yang jumlahnya 74.800," tuturnya.

Merujuk kepada data-data tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang dipersatukan oleh keberagaman. Bagi Indonesia sendiri, keberagaman dan perbedaan adalah keuntungan.

Mantan Wali Kota Solo itu menyebut dalam mengelola keberagamannya Indonesia memiliki panduan, yaitu ideologi Pancasila.

Baca juga: Di Georgetown University, Jokowi Singgung Keegoisan Negara Maju

Selain itu, ada pula Bhinneka Tunggal Ika atau unity in diversity yang menginspirasi kehidupan bernegara.

"Bagi Indonesia kompetisi dan rivalitas adalah wajar. Kompetisi China dan AS, kompetisi timur dan barat adalah natural dan wajar," ungkap Jokowi.

Kepala Negara menyatakan, perbedaan adalah hal yang biasa tetapi harus diatur dengan baik. Sehingga tidak menimbulkan konflik terbuka yang dapat memicu ketidakstabilan kawasan.

"Yang namanya communication, room for dialogue, collaboration, cooperation itu menjadi kunci utk mencapai stabilitas dan perdamaian baik di kawasan maupun di dunia," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com