Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paparkan IKN Saat Beri Kuliah di AS, Jokowi: Kita Harapkan Bisa Dihuni Agustus 2024

Kompas.com - 15/11/2023, 07:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Ibu Kota Nusantara (IKN) diharapkan bisa dihuni mulai Agustus 2024.

Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan akademisi Georgetown University University di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/11/2023) waktu setempat.

"Kita harapkan ini (IKN) akan bisa kita huni, kita mulai huni nanti di Agustus 2024," ujar Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (14/11/2023) malam.

Jokowi menjelaskan, IKN mengusung konsep smart forest city yang modern dan ramah lingkungan. Sebanyak 70 persen wilayah didesain menjadi kawasan hijau.

Baca juga: Konsisten Tolak IKN Nusantara, Fraksi PKS Akui Hanya Sendiri di DPR

Saat ini kawasan hijau yang ada di IKN merupakan monokultur (ditumbuhi satu jenis tanaman).

Nantinya, kawasan itu akan diperbaiki sehingga tanaman yang ada lebih beragam.

"Yang akan mendekati tropical rain forest. Dan 80 persen (warga IKN) akan menggunakan transportasi publik kendaraan listrik," ungkap Jokowi.

Kepala Negara melanjutkan, ke depannya semua warga yang tinggal di IKN bisa menggunakan kendaraan listrik.

Dengan begitu, akan semakin mendukung konsep ibu kota yang hijau.

Saat ini, tutur Jokowi, pemerintah Indonesia sudah mendirikan pusat persemaian benih tanaman di IKN.

Dalam setahun persemaian itu bisa menghasilkan 15 juta -16 juta bibit pohon.

Baca juga: Beri Kuliah Umum di Georgetown University, Jokowi Bicara Keberagaman, Pemilu, dan Pilkades

"Yang itu nanti akan ditanam baik di IKN maupun di Pulau Kalimantan sehingga kawasan itu menjadi kawasan yang sangat hijau dan juga pembangkit listriknya adalah energi hijau baik dari solar panel maupun dari hydropower," tambah Jokowi.

Sementara itu, sebelumnya Presiden Jokowi membantah anggapan bahwa pada 2024 nanti IKN sudah selesai dibangun.

Menurut dia, yang sudah jelas akan selesai dibangun pada 2024 adalah lokasi upacara HUT RI pada 17 Agustus 2024.

"Tahun depan, itu banyak yang berpikir tahun depan IKN jadi. Siapa yang ngomong? Tahun depan itu kita mau upacara di IKN," ujar Jokowi saat memberi sambutan pada acara Kompas 100 CEO Forum di IKN, yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Kemenkes Sebut Akan Ada 3 Rumah Sakit Unggulan di IKN

"Lapangannya, rumputnya sudah ditanam. Pasti rampung. Kalau yang lain-lain itu bisa sampai 15 tahun, supaya tahu, supaya tidak jadi miss (miskomunikasi)," tegasnya.

Namun, menurut Presiden, pembangunan IKN bisa lebih cepat selesai apabila sektor swasta mempercepat penanaman investasi.

Sehingga, satu bulan sekali bisa diadakan 10-20 groundbreaking proyek pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com