ISTILAH gemoy belakangan menjadi sering digunakan oleh generasi Milenial menggantikan kata gemas dalam percakapan sehari-hari. Gemoy diucapkan bila melihat anak lucu atau menggemaskan.
Gemoy kemudian makin populer sebagai diksi baru mewarnai pilpres ini, setelah dalam deklarasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pada 24 Oktober 2023 lalu, peserta meneriaki Prabowo dengan ‘gemoy’.
Saat itu gemoy disampaikan untuk menimpali Prabowo yang bercerita bahwa sosoknya berubah setelah kalah dua kali dalam pilpres sebelumnya. Ia menyebut dulu dirinya sosok yang muda dan sekarang agak muda.
Mendengar celetukannya yang terkesan jenaka itu, ratusan kader PSI yang hadir di Djakarta Theater malam itu, tertawa dan menyebutnya 'gemoy'.
"Emang lu bilang gue tua? Enak aja lo! Jadi, apa (kalau bukan tua)?" balas Prabowo.
"Gemoy!" jawab sejumlah peserta dalam suasana penuh canda.
Begitupun saat meresmikan Posko Pemilih Prabowo-Gibran (Kopi Pagi) di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, Senin, 30 Oktober 2023, Prabowo kembali diteriaki “Pak Gemoy”.
Anak-anak muda relawan Prabowo-Gibran di lokasi kegiatan mengatakan kalau mereka memandang Menteri Pertahanan tersebut sebagai sosok yang menggemaskan alis gemoy.
Hadirnya relawan muda, kemudian dengan sengaja meneriakan “Pak Gemoy” ke Prabowo, menunjukan diksi ini memang sengaja mau dilekatkan dan menjadi gimmick untuk menanggalkan kesan “keras” pada Prabowo.
Apalagi setelah itu banyak muncul klip atau video pendek, terutama di media sosial, menampilkan Prabowo dengan tingkah menggemaskan dengan caption ‘gemoy’, melebur dalam selera anak muda.
Saat pendaftaran Prabowo yang juga menjadi trending di platform Twitter, dengan caption 'Gemoy Muda Bersatu', lagi-lagi mengacu pada sosok Prabowo sebagai capres yang mau dipersepsikan ‘gemoy’.
Ini tentu menarik, apalagi Prabowo juga mengakui bahwa sosoknya banyak berubah. Ia berusaha tak lagi muncul dengan image yang ‘garang’ dan serius, tapi lebih terlihat suka bercanda dan luwes.
Prabowo dengan image bekas tentara dan dalam kampanye pilpres sebelumnya kerap tampil “tegas”, branding baru dirinya dengan diksi ‘gemoy’ menjadi antitesa, sekalipun masih harus diuji efektivitas.
Belakangan ini Prabowo memang terlihat lebih humoris, menjadi strategi komunikasi politik yang berbeda dari gaya Prabowo yang sebelumnya terkesan ingin menduplikasi gaya Bung Karno yang berapi-api.
Dalam sejumlah kesempatan, Prabowo juga mulai tampil santai, yang diplesetkan menjadi santuy oleh Milenial. Prabowo dalam gestur dan ekspresi pun penuh guyon, baik itu saat berpidato di podium atau dalam menjawab pertanyaan wartawan.