Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tertinggi, Disusul Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin

Kompas.com - 10/11/2023, 15:13 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Poltracking mengungkapkan, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengalahkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Pasangan Prabowo-Gibran disebut berada di paling atas, disusul Ganjar-Mahfud, kemudian Anies-Cak Imin.

"Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka 40,2 persen. Kemudian pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 30,1 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,4 persen. Sisanya 5,3 persen menyatakan belum menentukan pilihan," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda dalam jumpa pers virtual, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: TKN Sebut Banyak Orang Tak Suka Prabowo-Gibran, Dituduh Orde Baru dan KKN

Hanta menyampaikan, jarak antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud semakin menjauh.

Pada saat yang sama, Anies-Cak Imin semakin mendekati elektabilitas Ganjar-Mahfud.

"Kalau kita gunakan margin of error tadi 2,9 persen plus minus ini bisa bertemu ini antara Ganjar dan Anies Baswedan," ucap dia.

Menurut Hanta, jika Pilpres 2024 dilakukan minggu depan, hasilnya sudah bisa diprediksi melalui survei ini.

Namun, karena Pilpres 2024 masih 3 bulan lagi, kata dia, kemungkinan lain mungkin terjadi.

Sementara itu, Hanta memaparkan bahwa Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin mengalami kenaikan elektabilitas dari September ke November 2023.

Baca juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tertinggi, Disusul Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin

Sementara itu,  Ganjar-Mahfud mengalami penurunan tipis dari September ke November.

"Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di September 30,7 persen, kemudian di November 40,2 persen. Ada kenaikan 9,5 persen. Ganjar Pranowo-Mahfud MD di September 31,6 persen, bulan November sekarang 30,1 persen, ada potensi penurunan meskipun tipis masih di margin error 1,5 persen," ucap Hanta.

"Pasangan ketiga, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ini juga mengalami kenaikan cukup signifikan dari 18,4 persen di survei September, kemudian di November sekarang sentuh angka 24,4 persen. Anies-Muhaimin mengalami kenaikan 6,0 persen," kata dia.

Adapun sampel dari survei Poltracking ini berjumlah 1.220 orang. Margin of error survei ini sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Wawancara dilakukan oleh Poltracking secara tatap muka. Data survei ini diambil dalam rentang waktu 28 Oktober-3 November 2023.

Terkait pendanaan, Poltracking mengeklaim dana untuk melakukan rangkaian survei ini berasal dari internal mereka sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Buka WWF ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com