JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah anggapan yang menyebut bahwa kenaikan harga beras disebabkan pemberian bantuan sosial (bansos) beras oleh pemerintah.
Menurut Jokowi, justru beras bansos ditujukan untuk operasi pasar. Dengan harapan, permintaan pasar akan turun. Sehingga, harga beras juga akan ikut turun.
"Ya enggak. Justru bansos itu kayak operasi pasar, sehingga dengan diberikan bansos itu permintaan masyarakat jadi turun. Kalau permintaan turun, supply-nya tetap, harganya bisa turun, teorinya seperti itu," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers usai meninjau SMK Negeri 1 Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis (9/11/2023), sebagaimana dilansir YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Jokowi: Harga Beras Belum Bisa Turun secara Drastis, tapi Paling Tidak Sudah Tak Naik
"Tapi memang (harga beas) belum (menurun drastis). Ini yang kita akan lakukan, ada operasi pasar ada, kemudian beras cadangan pemerintah ada, bantuan pangan beras 10 kilogram untuk 21,3 juta masyarakat juga sudah," katanya lagi.
Kepala Negara pun mengakui bahwa harga beras belum bisa mengalami penurunan secara drastis.
Namun, menurutnya, yang terpenting adalah saat ini harga beras tidak kembali mengalami kenaikan.
"Sampai saat ini belum bisa turun secara drastis tapi paling tidak sudah tidak naik," ujar Jokowi.
Baca juga: Stabilkan Harga, Pemerintah Tanggung Bea Masuk Beras Impor Rp 450 Per Kilogram
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas menjelaskan bahwa kenaikan harga beras memang sudah terjadi dalam waktu agak lama.
Menurutnya, semua upaya untuk menurunkan harga beras sudah dilakukan pemerintah. Tetapi, saat ini harga jual beras di pasar internasional juga mengalami kenaikan.
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, ada sejumlah komoditas pangan lainnya yang juga mengalami kenaikan harga. Salah satunya cabai yang mencapai Rp 100.000 per kilogram.
"Kalau yang naik tinggi memang cabai tapi ini kan musiman. Kalau musimnya seperti ini pasti (naik), tadi udah mencapai Rp 100.000. Tapi yang lain-lain saya lihat bawang merah, bawang putih, telur semuanya kondisinya stabil," kata Jokowi.
"Pasti ada-lah segitu banyaknya komoditas kemudian ada satu-dua yang naik, tapi yang paling penting kita akan berusaha keras di beras karena itu makanan pokok kita," ujarnya lagi.
Baca juga: Tekan Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Akan Tambah Bantuan Pangan hingga Desember 2023
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan memperpanjang pemberian bantuan beras hingga Juni 2024 mendatang.
Kebijakan itu diambil setelah Presiden Jokowi menggelar rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang membahas soal perpanjangan penyaluran bantuan pangan pada Senin (6/11/2023), di Istana Merdeka Jakarta.
Dalam rapat tersebut, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pemberian bantuan pangan berupa beras hingga Juni 2024 mendatang.
Adapun bantuan beras diberikan sebanyak 10 kilogram per keluarga penerima manfaat. Bantuan tersebut pertama kali dibagikan pada September 2023.
Baca juga: Jokowi: Harga Beras Belum Bisa Turun secara Drastis, tapi Paling Tidak Sudah Tak Naik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.