Bantu Korban Perang di Palestina, TNI Akan Kirim Kapal Rumah Sakit KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI menyiapkan satu kapal bantu rumah sakit (KBRS), yakni Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr Radjiman Wedyodiningrat-992, untuk dikirim ke Palestina.

Kapal produksi industri dalam negeri itu telah bersandar di dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah meninjau KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 di sela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman atau MoU sistem elektronik berkas pidana terpadu atau e-berpadu antara TNI dan Mahkamah Agung (MA), Senin (6/11/2023).

“KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 sebagai salah satu kapal rumah sakit TNI dipersiapkan untuk merawat pengungsi korban perang dan akan bersiaga di perairan sekitar wilayah Gaza, Palestina,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjojono dalam siaran pers, Senin petang.

Baca juga: Bantuan Kemanusiaan RI untuk Palestina Tiba di Mesir

Sementara itu, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto telah membahas terkait teknis pengiriman kapal rumah sakit tersebut untuk membantu warga Palestina yang terdampak konflik di Jalur Gaza dan sekitarnya.

“Saya bahas rencana kita, tawaran kita untuk mengirim kapal rumah sakit, dan ini akan kita koordinasikan dengan pemerintah Mesir,” kata Prabowo usai menerima kunjungan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin.

“Kami juga sudah menawarkan ke Palestina, semua rumah sakit TNI terbuka untuk pasien-pasien korban dari keadaan di Gaza. Kemudian sedang kami koordinasikan teknisnya bagaimana,” ujar Prabowo.

Baca juga: Prabowo Akan Terbang ke Mesir untuk Berkoordinasi Bantuan Kemanusiaan bagi Palestina

Adapun KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992, yang diproduksi PT PAL, resmi memperkuat TNI Angkatan Laut (AL) pada 20 Januari 2023.

Saat ini, TNI AL memiliki tiga kapal rumah sakit. Selain KRI dr Radjiman, Indonesia juga memiliki KRI dr Soeharso-990 dan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991.