Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Food Estate" di Merauke Tersendat, Moeldoko: Kandungan Zat Besinya Tinggi

Kompas.com - 06/11/2023, 16:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program lumbung pangan (food estate) nasional di Kabupaten Merauke, Papua terhambat kandungan zat besi yang cukup tinggi di lahan daerah tersebut.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, kandungan zat besi pada tanah ini sedikit banyak berpengaruh ke tingkat kesuburan lahan sehingga tanaman pangan sulit tumbuh dengan baik.

"Untuk kondisi itu mesti didalami, kenapa Merauke dari dulu tidak bisa bertumbuh dengan baik dalam pengembangan agrifood-nya? Apakah ada sesuatu? Ini perlu dipikirkan," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2023).

"Kalau sementara ini saya lihat memang (zat) besinya tinggi di sana, harus ada unsur yang menetralisir," ucap Moeldoko lagi.

Baca juga: Ganjar soal Program Food Estate Jokowi: Kita Tidak Perlu

Moeldoko menyampaikan, kandungan zat besi pada lahan tersebut mempengaruhi PH tanah. Akibatnya, tumbuhan yang ditanam di lahan tersebut menjadi lebih kuning.

Lumbung pangan di Merauke merupakan proyek yang digagas di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2010.

Pemerintah lalu berencana menjadikan lumbung pangan tersebut sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Zat besi. Tanah itu kalau ada zat besinya itu agak memengaruhi PH sehingga tanaman itu menjadi kuning. Nah, enggak begitu subur banget. Ini perlu effort-nya agak kuat," ucap Moeldoko.


Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pengembangan KEK lumbung pangan tersebut akan dikonsentrasikan untuk padi dan tebu.

Baca juga: Food Estate Dikritik Pihak Anies, Jubir Prabowo: Harusnya Dialamatkan ke SYL yang Jadi Tersangka

Berkaitan dengan anggaran, Airlangga menyebut bahwa KEK tersebut akan diarahkan ke public private partnership (PPP) atau Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dalam pengembangannya, pihak yang terlibat ialah Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) dan investor swasta.

"Kita belum bicara produksi, kita konsentrasi padi dan tebu. Kalau (potensi) food estate, kan, bisa 2 juta hektar, tapi awal 200.000 hektar dulu," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa (10/10/2023), dikutip dari Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com