Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Mobil Listrik Vietnam Bakal Bangun Pabrik di RI, Investasinya Rp 18,6 Triliun

Kompas.com - 06/11/2023, 12:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, perusahaan mobil listrik asal Vietnam, VinFast, berencana membangun pabrik di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Moeldoko usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).

Moeldoko meyakini, masuknya investor tersebut akan membuat ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri semakin berkembang.

"VinFast. Salah satu perusahaan EV besar di kawasan, sudah ekspor ke Eropa dan Amerika. Dia akan buat pabrik mobil listrik, bisa saja nanti eksositem terbentuk di sini," kata Moeldoko di Jakarta, Senin.

Baca juga: Spesifikasi Dua Mobil VinFast yang Meluncur di RI Tahun Depan

Moeldoko menyampaikan, VinFast bakal berinvestasi di Indonesia senilai 1,2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 18,6 triliun (kurs Rp 15.500 per dollar AS).

Ia meyakini, Indonesia memang masih menjadi daya tarik. Meski pertumbuhan kendaraan lesu, para investor tidak menahan menanamkan modalnya ke dalam negeri.

"Iya (pertumbuhan turun). Enggak juga, (investor) enggak (menahan investasi). Ini Vietnam akan masuk, 1,2 billion akan masuk. Dan secepatnya akan membangun di sini," beber Moeldoko.

Kendati demikian, Moeldoko belum mau berbicara lebih lanjut di nama lokasi pabrik akan dibangun. Hal ini mengingat pembicaraan terus dilakukan.

Baca juga: Moeldoko Pastikan VinFast Masuk Indonesia

"Ya, nanti dikabarkan," ucapnya singkat.

Sebelumnya, Global CEO VinFast Le Thi Thu Thuy memastikan pihaknya akan masuk ke pasar Indonesia yang dimulai pada tahun 2024 mendatang.

Kedatangan VinFast bakal melalui pengenalan produk dan pendirian pabrik produksi yang dilaksanakan 2026.

"Rencana kami untuk masuk ke pasar Indonesia melalui dua strategi, yaitu manufaktur dan operasi bisnis (sales)," katanya kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Selasa (17/10/2023).

Perihal manufaktur, VinFast berencana membuat pabrik CKD (Completely Knocked Down) dengan kapasitas produksi 50.000 unit per-tahun dengan total investasi 150 miliar-200 miliar dollar AS.

Aktivitas produksi direncanakan dimulai pada 2026," ucap dia.

"Kami juga berencana memproduksi baterai dan memanfatkan ekosistem baterai yang sedang berkembang di Indonesia," kata Thuy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Nasional
Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Nasional
RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

Nasional
Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Nasional
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

Nasional
Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Nasional
Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Nasional
Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com