Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Investigasi Bentrok Seruyan, Tim Advokasi: Ada Seruan Polisi "Bidik Kepalanya!"

Kompas.com - 03/11/2023, 21:01 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Advokasi Solidaritas untuk Masyarakat Adat mengeluarkan hasil investigasi peristiwa kerusuhan yang terjadi di desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan seorang warga bernama Gijik.

Gijik diduga meninggal dunia akibat luka senjata api yang menembus dada kanannya.

Dalam laporan investigasi disampaikan, pada hari peristiwa nahas itu, rombongan massa aksi menuntut pihak perusahaan perkebunan sawit milik PT Hamparan Masawit Bangun Persada 1 untuk segera merealisasikan kebun plasma kepada masyarakat sekitar sebesar 20 persen.

Baca juga: Tim Advokasi Serahkan Hasil Investigasi Kasus Tewasnya Warga Seruyan dalam Bentrok Agraria ke Komnas HAM

Sekitar pukul 11.00 WIB, aparat kepolisian memberikan instruksi agar massa aksi membubarkan diri. Massa tak mengikuti arahan itu sehingga polisi mulai melontarkan gas air mata.

Pukul 11.38 WIB terdengar instruksi dari polisi untuk menembakkan peluru gas air mata langsung ke kerumunan massa.

"Jangan ke atas, jangan ke atas, gas air mata jangan ke atas, arahkan ke orangnya," tulis laporan investigasi yang telah diserahkan kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jumat (3/11/2023).

Sesaat kemudian, saksi mendengar ada perintah dari pimpinan polisi yang menggunakan megaphone di mobil polisi untuk menembak ke bagian kepala.

"Bidik kepalanya! Bidik! AK, AK persiapan, AK persiapan, ayo kita bermain!"

Baca juga: Polisi Diduga Langgar Prosedur, Koalisi Ungkap 6 Temuan Bentrok di Seruyan

Sesaat setelah instruksi itu mengudara, terdengar tembakan ke arah massa yang menyebabkan Gijik dan Taufik Noor Rahman tersungkur.

Gijik meninggal dunia karena mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kanan, sedangkan Taufik Noor Rahman mengalami luka tembakan di bagian atas punggung dan masih dirawat intensif hingga saat ini.

Laporan investigasi tersebut mengungkapkan Giji dan Taufik Noor hanya berjarak 50 meter dengan anggota kepolisian saat peristiwa itu terjadi.

Gijik disebut dalam posisi membelakangi aparat Brimob dan menghadap ke arah Taufik Noor Rahman.

Posisi Gijik tertembak dari arah belakang yang diduga tertembus di bagian dada sebelah kanan.

"Jika mengacu pada keterangan saksi yang melihat Gijik dan Taufik jatuh tersungkur bersamaan serta merujuk pada temuan ketika Tim Advokasi mengunjungi TKP, kontur tanah tempat Gijik lebih rendah dari Taufik. Berdasarkan hal tersebut kami menduga kuat bahwa luka tembak yang dialami Taufik merupakan peluru yang sebelumnya menembus tubuh Gijik," tulis laporan investigasi tersebut.


Anggota Tim Advokasi dari Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Andrie Yunus mengatakan, hasil investigasi ini telah diserahkan ke Komnas HAM untuk ditindaklanjuti.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com