Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Tak Ada WNI Jadi Korban Badai Otis di Meksiko, tapi 2 Orang Terdampak

Kompas.com - 31/10/2023, 16:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban Badai Otis di Kota Acapulco negara bagian Guerrero, Meksiko.

Namun, ada dua warga Indonesia yang berdomisili di Guererro melaporkan tempat tinggalnya mengalami kerusakan.

"Tidak ada WNI yang menjadi korban. Terdapat dua WNI yang berdomisili di Guererro yang melaporkan bahwa tempat tinggal mereka mengalami kerusakan berupa atap bocor dan hotel tempat bekerja tidak beroperasi," kata Judha kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).

Sementara itu, satu-satunya WNI yang berdomisili di Michoacan tidak mengalami dampak apa pun.

Baca juga: Diterjang Badai Salju, Pendaki Indonesia Putar Arah di Gunung Matterhorn

Diketahui, berdasarkan data KBRI Mexico City, ada 310 WNI berada di Mexico.

Lebih lanjut, Judha meminta WNI agar tetap waspada dan berhati-hati, serta melaporkan jika mengalami keadaan darurat.

"Untuk keperluan emergency, hotline KBRI Mexico City dapat dihubungi melalui nomor +5215562985506," ujar Judha.

Sebagai informasi, negara bagian Guerrero, terutama di Kota Acapulco dan sekitarnya dihantam Badai Otis pada Rabu (25/10/2023) dini hari.

Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Badai Menguat dengan Cepat

Kekuatan badai berada dalam kategori lima atau kategori maksimum dengan kecepatan angin di atas 265 km/jam.

Badai ini merupakan badai terkuat dalam sejarah yang pernah menghantam pesisir Pasifik di Meksiko.

Sejak Kamis, badai tersebut bergerak ke arah Michoacan dengan tingkat intensitas jauh melemah.

Badai tersebut mengakibatkan hujan lebat dan memicu longsor, telah mengakibatkan setidaknya 43 korban jiwa dan empat korban hilang.

Baca juga: Meksiko Klaim AS Tak Ingin Bangun Bagian Baru Tembok Perbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com