Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Bumi Tengah Sakit, Bukan Lagi "Global Warming", tetapi "Global Boiling"

Kompas.com - 31/10/2023, 15:20 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini dunia berada di situasi global boiling atau kondisi di mana terjadi kenaikan suhu bumi yang ekstrem.

Hal itu disampaikannya saat membuka World Hydropower Congress yang digelar di Bali pada Selasa (31/10/2023).

"Memang bumi kita tengah sakit. PBB menyebutkan saat ini bukan lagi global warming, tapi sudah masuk ke global boiling," ujar Jokowi dilansir tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

"Kenaikan suhu bumi jika dibiarkan mencapai lebih dari 1,5 derajat celcius maka diprediksi akan mengakibatkan 210 juta orang mengalami kekurangan air," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Kunker ke Bali, Baliho Ganjar-Mahfud Diturunkan Satpol PP

Selain itu, kenaikan suhu bumi memberi dampak kepada 14 persen populasi dunia yang akan terpapar gelombang panas dan 290 juta rumah akan terendam banjir pesisir.

Ada juga risiko 600 juta orang terdampak akan malnutrisi akibat gagal panen.

"Dan ini adalah ancaman yang nyata bagi kita semuanya," ucap Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden menegaskan komitmen mempercepat transisi energi di Indonesia, salah satunya menambah sumber energi baru dan terbarukan (EBT).

Kepala Negara menyebutkan, berdasarkan perhitungan Indonesia memiliki potensi energi hijau mencapai 3.600 gigawatt.

Sumber-sumber energi hijau antara lain berasal dari panas matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak dari bio energi dan juga dari hidropower.

"Terkait potensi hidro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensi dan 128 di antaranya adalah sungai besar, seperti sungai Memberamo yang memiliki potensi 24.000 megawatt," ungkap Jokowi.

"Kemudian sungai Kayan yang memiliki potensi 13.000 megawatt di Kalimantan Utara yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk green industrial park di Kalimantan," kata dia.

Baca juga: Jokowi Siapkan BLT El Nino, Disalurkan November dan Desember 2023

Meski begitu, Presiden Jokowi mengakui bahwa Indonesia mengalami banyak tantangan dalam mengembangkan EBT, salah satunya terkait lokasi sumber hidropower yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia telah membuat blue print percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi hidropower ke pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

Tantangan lainnya yakni pendanaan dan alih teknologi.

"Pendanaan dan alih di mana ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com