JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, surat presiden (surpres) soal penggantian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Senin (30/10/2023).
Nantinya, nama pengganti Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan disampaikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.
"Tadi siang sekitar jam 11.30 WIB, Pak Menteri Sekertaris Negara (Mensesneg) telah menyampaikan secara langsung surpres terkait nama Panglima TNI pengganti Laksamana TNI Yudo Margono ke Ibu Ketua DPR," ujar Ari dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin.
"Nanti, IBbu Ketua DPR akan menyampaikan keterangan kepada media," katanya lagi.
Baca juga: Panglima TNI Yudo Akan Rekomendasikan Calon Penggantinya jika Diminta Presiden
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengungkapkan, DPR telah menerima surpres terkait penggantian Panglima TNI.
Sebab, Panglima TNI saat ini, Laksamana Yudo Margono akan segera pensiun pada 26 November 2023.
"Iya (sudah terima surpres)," ujar Meutya saat dimintai konfirmasi, Senin.
Saat ditanya apakah calon Panglima TNI pengganti Yudo Margono adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto, Meutya enggan menjawab.
Ia hanya menyebut bahwa nama calon Panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR Puan Maharani.
"Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU," kata Meutya.
Baca juga: DPR Terima Surpres Calon Panglima TNI Pengganti Yudo Margono, Namanya Akan Diumumkan Puan
Sebelumnya, pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas mengatakan, Jenderal Agus Subiyanto memiliki potensi besar menjadi Panglima TNI menggantikan Yudo Margono.
Apalagi, Agus Subiyanto telah resmi dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 25 Oktober 2023.
“Kans Agus diajukan sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono menjadi besar,” kata Anton dalam keterangan tertulis, Rabu
Anton mengatakan, nama kandidat kuat lainnya yang layak diajukan ke DPR adalah KSAL Laksamana Muhammad Ali karena mempunyai usia pensiun yang panjang.
“Jika berkaca pada pengalaman Jokowi menunjuk pos strategis, menjatuhkan pilihan kepada Agus menjadi terbuka lebar. Walaupun, jika merujuk pada visi poros maritim dunia, tentu saja semestinya Ali memiliki peluang yang lebih,” ujar Kepala CIDE itu.
Akan tetapi, menurut Anton, Jokowi dalam sembilan tahun terakhir seringkali menunjukkan anomali dalam penentuan pos strategis.
Baca juga: Dilantik Jadi KSAD, Jenderal Agus Subiyanto Disebut Berpotensi Besar Jadi Panglima TNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.