JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar melanjutkan safari politiknya pada Sabtu (28/10/2023) dan Minggu (29/10/2033).
Keduanya melakukan safari ke Depok, Jawa Barat dan Jember, Jawa Timur.
Di Depok, Anies menggelar senam dan jalan sehat yang diikuti ribuan warga di Jalan Boulevard Grand Depok City, Sabtu pagi.
Dalam kesempatan itu, ia menyinggung politik keluarga yang terjadi di Tanah Air.
Baca juga: Anies: Bila Terima Kewenangan dengan Nepotisme, Saat Berkuasa Pasti Nepotisme
Baginya, perubahan harus dilakukan di Indonesia untuk kemaslahatan rakyat bukan untuk keluarga tertentu.
"Saya sampaikan kepada semua, kita bergerak bukan hanya untuk perubahan keluarga tapi kita ingin mengembalikan kewarasan dalam bernegara. Setuju?," ucap Anies.
“Setuju," jawab warga lantang.
Ia berjanji, Koalisi Perubahan bakal mengembalikan lagi etika dalam bernegara.
Sebab, negara mestinya tidak hanya dikuasai oleh satu dua keluarga. Tapi, menjadi milik seluruh masyarakat Indonesia.
Bagi Anies, para pendiri bangsa pun tak memperjuangkan kemerdekaan hanya untuk keluarganya sendiri.
“Mengembalikan etika dalam bernegara, karena negara ini milik seluruh rakyat Indonesia dan bukan milik satu atau dua keluarga. Kita bekerja untuk mengembalikan itu semua," papar dia.
Baca juga: Presiden PKS Ungkap Janji Anies Lepas Saham Bir Anker Tak Terealisasi karena PDI-P
Anies kemudian menyinggung politik keluarga dalam pidato politiknya di Jember, Minggu pagi.
Ia menekankan, Koalisi Perubahan bakal memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan cara terhormat, bukan dengan nepotisme.
"Bila meraih kewenangan dengan cara nepotisme, nanti saat berkuasa pasti nepotisme, betul?" sebutnya.
Dalam pandangannya, capres-cawapres yang menggunakan cara curang untuk memenangkan kontestasi tak akan memimpin Indonesia dengan baik.