Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Gibran Jadi Cawapres Prabowo walau PDI-P Usung Ganjar-Mahfud, Tak Masalah

Kompas.com - 25/10/2023, 15:53 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memastikan tidak ada masalah kader PDI-P, Gibran Rakabuming Raka, didaftarkan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) usungan partai lain.

Sebagai informasi, hari ini, Koalisi Indonesia Maju (Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Garuda, PSI, dan Gelora) mendaftarkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menjadi bakal capres-cawapres ke KPU RI.

Sementara itu, PDI-P yang berkoalisi dengan PPP, Perindo, dan Hanura, mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai bakal capres-cawapres.

"Di dalam undang-undang tidak ada persyaratan bahwa bakal pasangan calon (presiden) harus anggota partai," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada wartawan, Rabu.

Baca juga: Ditanya Status di PDI-P, Gibran: Sudah Ketemu Mbak Puan Minggu Lalu

"Yang akan diperiksa dan diverifikasi KPU hanya yang akan menjadi syarat calon. Karena itu (status kader partai politik) bukan menjadi syarat calon, maka tidak akan diperiksa KPU," jelasnya.

Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi pada Pilpres 2004.

Ketika itu, Partai Golkar secara resmi mengusung Wiranto sebagai capres.

Namun, kader lain Golkar, Jusuf Kalla (JK), justru maju menjadi cawapres pendamping Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diusung Demokrat, PBB, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Baca juga: 3 Tokoh Ini Dinilai Bakal Bantu Prabowo-Gibran Rebut Suara PDI-P di Jawa Tengah

Sementara itu, kabar mengenai proses perpindahan Gibran dari PDI-P terus mengemuka.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa kepindahan putra Presiden Joko Widodo itu masih berproses.

"Sabar sabar dulu saja. Terus berproses," kata Airlangga kepada wartawan setelah pendaftaran Prabowo-Gibran.

Saat ini, PDI-P belum mengeluarkan pernyataan maupun sikap resmi atas sikap mendua Wali Kota Solo itu.


Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebelumnya pernah menyampaikan bahwa kadernya harus tegak lurus mendukung bakal calon presiden usungan partainya, Ganjar Pranowo. Jika tidak, maka kader itu harus angkat kaki.

Sementara itu, Gibran irit bicara ketika ditemui selepas mendaftar ke KPU RI. Ia sempat menyampaikan jawaban, namun suaranya tenggelam oleh teriakan suara para pengawalnya.

"Saya sudah bertemu Mbak Puan (Maharani, Ketua DPP PDI-P) minggu lalu," ujar dia.

Partai Golkar diketahui merupakan partai pertama yang mendeklarasikan Gibran sebagai bakal cawapres, setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membukakan pintu untuknya melaju pada Pilpres 2024 berbekal status wali kota, meski belum berusia 40 tahun.

Deklarasi itu dilakukan pada Minggu (22/10/2023) pada acara Rapimnas Partai Golkar. Dalam kesempatan itu, Airlangga berujar bahwa keputusan mengusung Gibran disepakati oleh seluruh peserta Rapimnas Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com