Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ada 4,8 Juta Ibu Hamil Per Tahun, Kepala BKKBN: Kalau Dibiarkan Ada 20 Persen yang Melahirkan Anak Stunting

Kompas.com - 24/10/2023, 15:27 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo menyatakan, rata-rata jumlah ibu hamil di Indonesia sebanyak 4,8 juta orang setiap tahun.

Menurut Hasto, jumlah tersebut menjadi acuan untuk menekan agar jarak pada kehamilan berikutnya tidak terlalu dekat dengan cara menggunakan alat kontrasepsi.

"Ibu-ibu hamil ini, jumlahnya 4,8 juta per tahun. Kalau kita biarkan ada sekitar 21 persen atau 20 persennya melahirkan anak stunting. Sehingga 20 persen dari 4,8 juta itu kira-kira 1,2 juta kurang lebih (stunting)," papar Hasto saat mengunjungi posyandu di bawah binaan Persatuan Isteri Tentara (Persit) Kartika Chandra di Kota Cimahi, Bandung Barat, Senin (23/10/2023).

Banyaknya angka kehamilan itu, kata dia, juga didorong dengan besarnya jumlah pernikahan pasangan baru. BKKBN mencatat sebanyak 1,9 juta orang menikah setiap tahunnya, sementara pencegahan stunting bisa dilakukan sejak pranikah.

"Sebelum menikah, mestinya dia periksa dulu dong. Harusnya wajib periksa hemoglobin, wajib periksa defisiensi vitamin D, dan seterusnya. Karena yang menentukan stunting atau tidak diantaranya anemia kekurangan vitamin D, begitu-begitu. Jadi kepada 1,9 juta yang nikah, ayo kita periksa semua," ujar Hasto.

Baca juga: Kepala BKKBN: Kalau Hamil Jangan Main-main, Kalau Main-main Jangan Hamil

Hasto menegaskan, kehamilan semestinya direncanakan dengan mempertimbangkan segala aspek khususnya kesehatan. Sebab, kesehatan keluarga adalah kunci dari pencegahan stunting.

"Kalau mau hamil direncanakan. Jangan hamil kalau tidak direncanakan. Artinya sehat dulu, lalu hamil. Jadi kalau hamil itu jangan main-main. Kalau main-main jangan hamil, itu penting," tegasnya.

Untuk diketahui, sebelum mengunjungi posyandu di Cimahi, Hasto juga hadir di Pekan Pelayanan KB Serentak yang digelar BKKBN di Kota Cimahi.

Gelaran yang berlangsung dari tanggal 26 September sampai 9 Oktober 2023 merupakan bagian dari rangkaian Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day) yang diperingati setiap tanggal 26 September.

Selama di Pekan Pelayanan KB Serentak itu, BKKBN berhasil melayani jumlah sasaran KB sebesar hampir 1.693.520 akseptor, dengan target 1.484.747 akseptor atau dengan capaian sebesar 114,06 persen.

Gerakan ASI Eksklusif untuk bayi sehat

Pada rangkaian acara yang sama, Ketua Umum Persatuan Isteri Tentara (Persit Kartika Chandra Kirana, Ny. Rachma Setyaningsih Dudung Abdurachman melakukan kunjungan ke Posyandu BKB Mawar 1 Yon Armed 4/Parahyangan.

Selain meninjau kegiatan di Posyandu, dirinya juga memberikan pembinaan bagi para kader serta peserta ibu-anak yang hadir.

Guna menyokong suksesnya perencanaan keluarga, Ny. Rachma secara serentak mendeklarasikan Gerakan ASI Eksklusif di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), aparatur sipil negara (ASN), dan keluarganya,

"Saya mengimbau kepada seluruh TNI AD bersama-sama mendukung dan menjadi role model dalam gerakan ASI eksklusif agar menyebar dan menyeluruh dalam lapisan masyarakat, memberikan daya ungkit yang besar dalam mencapai target 14 persen angka stunting yang tinggal beberapa bulan lagi," kata Ny. Rachma.

Baca juga: WHO Rilis Pedoman Baru Pemberian Makanan Pendamping ASI untuk Anak Usia 6-23 Bulan

Menurut Ny. Rachma, dengan adanya edukasi dan konseling menyusui untuk ibu hamil, memungkinkan mereka untuk lebih siap menyusui sesegera mungkin setelah lahir.

"Kita menyadari bahwa setiap ibu memerlukan lingkungan yang positif, agar mampu memberikan inisiasi menyusui dini, menyusui eksklusif, dan melanjutkan menyusui hingga 2 tahun," ucapnya.

Para Kader ASI Eksklusif yang berdialog secara daring memandang gerakan ini sebagai tonggak dari perwujudan semangat keluarga TNI untuk menghasilkan SDM yang sehat dan berkualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com