JAKARTA, KOMPAS.com - Momen kunjungan Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep ke sebuah pesantren di Cirebon turut diisi dengan kritikan politik terkait politik dinasti dan privilesenya sebagai anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Momen tersebut terjadi ketika Kaesang melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Gedongan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (21/10/2023).
Pantauan Kompas.com di lokasi, Kaesang tiba dengan mengenakan baju koko berwarna putih dan peci atau kopiah hitam sekitar pukul 08.05 WIB.
Dalam silaturahmi itu, Kaesang turut mendapat gelar kehormatan santri dari Ponpes Gedongan.
Baca juga: Kaesang Tegaskan Akan Rampas Aset Kader PSI yang Korupsi
"Kami berikan status santri kehormatan ini ke Mas Kaesang. Mudah-mudahan bisa menjaga langkah-langkah Mas Kaesang dan doa kami menyertai Mas Kaesang," kata Kiai Ahmad Marzuki selaku perwakilan dari ponpes.
Setelah Kaesang diberi gelar kehormatan dengan simbolis penyematan kopiah dan pemberian sandal, ia pun membuka ruang diskusi dengan para gus dan ning di lokasi.
Adapun gus adalah panggilan terhadap keturunan kiai berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan, ning sebutan untuk keturunan perempuan.
Selain mendapat gelar santri kehormatan, salah seorang santriwati memberikan pertanyaan yang berisi kritikan kepada putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu selama sesi diskusi.
Baca juga: Ditanya soal Dinasti Politik Jokowi, Kaesang: Yang Pilih Mas dan Bang Wali Kota Siapa?
Dikutip dari Kompas Id, satriwati itu adalah Ning Lihayati. Dia menyinggung Kaesang yang baru dua hari menjadi kader tetapi langsung dipilih menjadi Ketum PSI.
"Saya yakin, Mas ya. Punten, maaf sekali. Terpilihnya Mas Kaesang sebagai Ketua PSI itu tidak lepas dari nama besar Bapak (Jokowi). Pasti, tidak bisa dimungkiri karena itu sebuah privilese (hak istimewa) untuk tampil dalam skala nasional,” ungkap Lihayati seperti dikutip Kompas Id.
Dalam pertanyannya, ia juga menyinggung bahwa privilese juga banyak terjadi dalam kalangan pesantren.
"Itu seperti sebuah dinasti, lah. Mungkin dalam berpolitik juga sama seperti itu," ucapnya.
Pengasuh Ponpes Gedongan ini juga menantang Kaesang untuk menunjukkan kemampuannya ke masyarakat Indonesia bahwa ia tak hanya memiliki privilese sebagai anak presiden.
Baca juga: Golkar Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Kaesang: Yah, Kecewa Mas Wali Kota Enggak Masuk PSI
Lebih lanjut, Lihayati juga memprediksi Kaesang berpeluang besar memimpin Bangsa Indonesia seperti ayahnya, sehingga mulai melakukan aksi berkunjung ke pesantren.
Meski begitu, ia masih berharap agar suami Erina Gudono itu tidak seperti politikus pada umumnya.