Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Santriwati Terang-terangan di Depan Kaesang, Singgung Dinasti Politik dan Privilese Anak Presiden

Kompas.com - 22/10/2023, 09:20 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen kunjungan Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep ke sebuah pesantren di Cirebon turut diisi dengan kritikan politik terkait politik dinasti dan privilesenya sebagai anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Momen tersebut terjadi ketika Kaesang melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Gedongan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (21/10/2023).

Pantauan Kompas.com di lokasi, Kaesang tiba dengan mengenakan baju koko berwarna putih dan peci atau kopiah hitam sekitar pukul 08.05 WIB.

Dalam silaturahmi itu, Kaesang turut mendapat gelar kehormatan santri dari Ponpes Gedongan.

Baca juga: Kaesang Tegaskan Akan Rampas Aset Kader PSI yang Korupsi

"Kami berikan status santri kehormatan ini ke Mas Kaesang. Mudah-mudahan bisa menjaga langkah-langkah Mas Kaesang dan doa kami menyertai Mas Kaesang," kata Kiai Ahmad Marzuki selaku perwakilan dari ponpes.

Setelah Kaesang diberi gelar kehormatan dengan simbolis penyematan kopiah dan pemberian sandal, ia pun membuka ruang diskusi dengan para gus dan ning di lokasi.

Adapun gus adalah panggilan terhadap keturunan kiai berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan, ning sebutan untuk keturunan perempuan.

Privilese dan politik dinasti

Selain mendapat gelar santri kehormatan, salah seorang santriwati memberikan pertanyaan yang berisi kritikan kepada putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu selama sesi diskusi.

Baca juga: Ditanya soal Dinasti Politik Jokowi, Kaesang: Yang Pilih Mas dan Bang Wali Kota Siapa?

Dikutip dari Kompas Id, satriwati itu adalah Ning Lihayati. Dia menyinggung Kaesang yang baru dua hari menjadi kader tetapi langsung dipilih menjadi Ketum PSI.


"Saya yakin, Mas ya. Punten, maaf sekali. Terpilihnya Mas Kaesang sebagai Ketua PSI itu tidak lepas dari nama besar Bapak (Jokowi). Pasti, tidak bisa dimungkiri karena itu sebuah privilese (hak istimewa) untuk tampil dalam skala nasional,” ungkap Lihayati seperti dikutip Kompas Id.

Dalam pertanyannya, ia juga menyinggung bahwa privilese juga banyak terjadi dalam kalangan pesantren.

"Itu seperti sebuah dinasti, lah. Mungkin dalam berpolitik juga sama seperti itu," ucapnya.

Pengasuh Ponpes Gedongan ini juga menantang Kaesang untuk menunjukkan kemampuannya ke masyarakat Indonesia bahwa ia tak hanya memiliki privilese sebagai anak presiden.

Baca juga: Golkar Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Kaesang: Yah, Kecewa Mas Wali Kota Enggak Masuk PSI

Lebih lanjut, Lihayati juga memprediksi Kaesang berpeluang besar memimpin Bangsa Indonesia seperti ayahnya, sehingga mulai melakukan aksi berkunjung ke pesantren.

Meski begitu, ia masih berharap agar suami Erina Gudono itu tidak seperti politikus pada umumnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com