JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) di Riyadh, Arab Saudi pada Jumat (20/10/2023).
Dalam pidatonya di KTT tersebut, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa tindak kekerasan harus dihentikan dan isu kemanusiaan harus menjadi prioritas saat ini.
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan bahwa ASEAN dan GCC harus bersama-sama mencegah agar kondisi perang Israel-Hamas tidak semakin memburuk. Sebab, akar permasalahannya adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.
"Ini yang harus diselesaikan, disesuaikan dengan parameter internasional yang telah disepakati," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden, Jumat.
Baca juga: 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, Moeldoko: Indonesia Alami Pertumbuhan
"Posisi ASEAN dan GCC harus jelas dan solid dan untuk mendukung solusi perdamaian yang adil," ujarnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyambut baik digelarnya KTT ASEAN-GCC yang merupakan momentum pertemuan pertama antara pemimpin negara ASEAN dan pemimpin negara Teluk.
Menurut Jokowi, ASEAN dan kawasan Teluk merupakan dua kekuatan yang besar. Sebab, kedua wilayah memiliki populasi lebih dari 700 juta jiwa dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) lebih dari 5 Triliun dollar AS.
"Ini adalah modal besar negeri kita untuk memainkan peran strategis sebagai kekuatan positif di tengah kondisi dunia yang terbelah," kata Jokowi sebagaimana dilansir dari siaran langsung YouTube Radio Television Malacanang (RTV Malacanang) yang merupakan media resmi Istana Kepresidenan Filipina.
Baca juga: Proyek BTS 4G Tak Selesai, Johnny G Plate Minta Maaf ke Jokowi dan Masyarakat
Kemudian, berdasarkan rilis resmi Sekretariat Presiden, Jokowi juga menyampaikan tiga hal yang perlu didorong dalam kerja sama kedua wilayah ke depannya.
Pertama, di bidang ekonomi, ASEAN dan negara Teluk perlu memaksimalkan potensi ekonomi melalui investasi dan perdagangan yang berimbang dan terbuka.
Termasuk, dengan kerangka perdagangan ASEAN-GCC, dan melalui pembangunan industri, sertifikasi halal serta pengembangan wisata halal.
Baca juga: 4 Tahun Jokowi-Maruf, KSP Paparkan Sejumlah Capaian Pemerintah
Kedua, mendorong ketahanan pangan dan energi, keamanan rantai pasok pangan melalui kerja sama sektor pertanian dan pangan, dan penyelarasan standar komoditas pertanian.
"Ketahanan sektor energi kita perkuat melalui kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan melalui transisi energi," ujar Jokowi.
Ketiga, mengenai perlindungan pekerja migran. Jokowi menyebut, di tengah situasi global yang semakin tak menentu ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja migran.
"Saya mohon dukungan negara GCC," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Berpotensi Crash Landing jika Gibran Tetap Didorong Jadi Cawapres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.