JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menyiapkan berbagai skenario untuk menyelamatkan warga negara Indonesia (WNI) di wilayah konflik Israel-Palestina.
Diketahui, perang Israel dan Palestina kembali memanas usai milisi Hamas secara senyap melakukan inflitrasi dan menyerang wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu.
Setidaknya ada tiga skenario yang disusun Indonesia, antara lain evakuasi menuju Amman, Yordania (jalur darat); menuju Cairo, Mesir; dan penerbangan komersil menuju negara ketiga.
“Kami menyusun rencana kontijensi, termasuk skenario untuk evakuasi. Jadi tidak hanya menyusun satu skenario saja karena situasi di lapangan sangat sulit,” kata Direktur Perlundingan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha saat konferensi pers, Jumat (13/10/2023).
Baca juga: Indonesia Evakuasi 4 WNI dari Wilayah Konflik Israel-Hamas dan Akan Dibawa ke Yordania
Judha mengatakan, berbagai opsi dibuka, berkaca dari evakuasi-evakuasi sebelumnya.
“Nanti dalam pelaksanaannya tergantung mana yang lebih baik,” tutur dia.
Kemenlu RI mencatat, ada 143 WNI yang tinggal di wilayah konflik Israel-Palestina. Data dihimpun per Kamis (12/10/2023).
“Ada 10 WNI yang tinggal menetap di Gaza, 39 menetap di tepi barat dan sekitarnya, termasuk juga di Yerusalem. Kemudian 94 pelajar di wilayah Sapir. Jadi total ada 143 WNI kita yang menetap,” kata Judha.
Sebanyak 10 WNI yang berada di Gaza sebagian relawan. Ada pula yang sudah memiliki keluarga.
Baca juga: 231 WNI Dievakuasi dari Israel Sudah Tiba di Tanah Air
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berupaya mengevakuasi 133 WNI yang berada di wilayah selain Gaza.
“Berdasarkan informasi terakhir, dari 133 tersebut, hanya empat orang yang ingin meninggalkan wilayah. Karena mungkin merasa aman,” kata Judha.
Terbaru, empat WNI yang ingin meninggalkan wilayah disebut telah keluar dari Israel.
“Empat WNI telah berhasil dievakuasi dari beberapa titik di Israel menuju Yordania,” kata Juru Bicara Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal melalui keterangan terbarunya, Jumat kemarin.
Pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan WNI yang masih berada di wilayah konflik Israel-Palestina.
“Kami terus menjalin komunikasi melalui grup WhatsApp dan beberapa kali zoom meeting,” kata Judha.