JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan enggan berkomentar terkait penahanan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jumat (13/10/2023) malam.
Adapun Syahrul adalah menteri dari kader Partai Nasdem. Partai pimpinan Surya Paloh itu sudah resmi mengusung Anies dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal pasangan calon untuk Pilpres 2024.
Ditanya soal penahanan Syahrul, Anies hanya mengacungkan jempol.
"Top," ucap Anies sembari mengacungkan jempol pada tangan kirinya, saat ditemui di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat malam.
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Diduga Peras Bawahan dengan Ancaman Mutasi
Anies juga melempar senyum sesaat sebelum masuk ke mobil yang ditumpanginya.
Setelah itu, Anies bersama mobil yang ditumpanginya meninggalkan area masjid.
"Duluan ya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada awak media.
Sebelum meninggalkan area masjid, Anies sempat memberikan jawaban seputar kehadirannya di Masjid Al-Ittihad.
Adapun kehadiran itu dalam rangka mengikuti acara Maulid Nabi yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa. Namun, Anies memilih diam saat ditanya seputar politik Pilpres 2024.
Ia juga diam ketika ditanya pernyataan putri Presiden ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid yang enggan mendukungnya karena berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Selain itu, Anies juga tak menjawab ketika ditanya tentang gugatan batas usia minimum capres dan cawapres yang akan dibacakan putusannya oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin 16 Oktober.
Baca juga: Kronologi Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo dari Penyelidikan sampai Penahanan
Sebagai informasi, SYL sudah resmi menjadi tahanan KPK setelah dijemput paksa usai berstatus tersangka kasus dugaan korupsi berupa pemerasan dalam jabatan, gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Syahrul Yasin Limpo meminta publik tidak menghakimi terlebih dahulu terkait permasalahan hukum yang tengah menjeratnya di KPK.
"Saya berharap jangan saya dihakimi dulu, biarkan semua prosesnya asas praduga tak bersalah harus dilakukan termasuk ke Kementan,” kata Syahrul usai konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.